Diperingatkan Rusia Berhenti Persenjatai Ukraina, Ini Jawaban AS
Sabtu, 16 April 2022 - 17:13 WIB
WASHINGTON - Rusia telah memperingatkan Amerika Serikat (AS) untuk berhenti mengirim senjata ke Ukraina karena ada konsekuensi yang tak dapat diprediksi jika tindakan itu berlanjut. Washington memberi jawaban yang terkesan mengabaikan peringatan Moskow.
Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan kepada CNN bahwa tidak ada yang akan menghalangi pemerintahan Joe Biden dari menyalurkan senjata ke Ukraina.
“Rusia telah mengatakan beberapa hal secara pribadi, mereka telah mengatakan beberapa hal secara terbuka; tidak ada yang akan menghalangi kami dari strategi yang telah kami mulai," kata Price kepada Kate Bolduan dari CNN.
"Jika Kremlin khawatir bahwa pemerintahan Biden memberikan bantuan keamanan senilai miliaran dolar kepada mitra Ukraina kami...maka kami bersalah seperti yang dituduhkan," lanjut Price, yang dilansir Sabtu (16/4/2022).
AS telah mengirim senjata dan bantuan militer lainnya senilai lebih dari USD2,5 miliar ke Ukraina sejak Rusia melancarkan serangannya pada 24 Februari. Awalnya mengirim ribuan rudal anti-tank dan amunisi ke Kiev, pemerintahan Biden baru-baru ini melanjutkan dengan mengirim senjata yang lebih berat kepada pemerintah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Paket senjata terbaru, yang disetujui oleh Presiden Joe Biden pada hari Rabu, termasuk helikopter, artileri berat, dan drone kamikaze otonom.
Menurut laporan CNNsecara terpisah pada hari Jumat, penerbangan pertama dari senjata-senjata ini akan mencapai Eropa Timur pada hari berikutnya.
Rusia dilaporkan mengirim kabel diplomatik ke AS pada hari Selasa, menuduh AS dan sekutu NATO-nya melanggar “prinsip-prinsip ketat” yang mengatur transfer senjata ke zona konflik dan tidak menyadari “ancaman senjata presisi tinggi yang jatuh ke tangan
Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan kepada CNN bahwa tidak ada yang akan menghalangi pemerintahan Joe Biden dari menyalurkan senjata ke Ukraina.
“Rusia telah mengatakan beberapa hal secara pribadi, mereka telah mengatakan beberapa hal secara terbuka; tidak ada yang akan menghalangi kami dari strategi yang telah kami mulai," kata Price kepada Kate Bolduan dari CNN.
"Jika Kremlin khawatir bahwa pemerintahan Biden memberikan bantuan keamanan senilai miliaran dolar kepada mitra Ukraina kami...maka kami bersalah seperti yang dituduhkan," lanjut Price, yang dilansir Sabtu (16/4/2022).
AS telah mengirim senjata dan bantuan militer lainnya senilai lebih dari USD2,5 miliar ke Ukraina sejak Rusia melancarkan serangannya pada 24 Februari. Awalnya mengirim ribuan rudal anti-tank dan amunisi ke Kiev, pemerintahan Biden baru-baru ini melanjutkan dengan mengirim senjata yang lebih berat kepada pemerintah Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Paket senjata terbaru, yang disetujui oleh Presiden Joe Biden pada hari Rabu, termasuk helikopter, artileri berat, dan drone kamikaze otonom.
Menurut laporan CNNsecara terpisah pada hari Jumat, penerbangan pertama dari senjata-senjata ini akan mencapai Eropa Timur pada hari berikutnya.
Rusia dilaporkan mengirim kabel diplomatik ke AS pada hari Selasa, menuduh AS dan sekutu NATO-nya melanggar “prinsip-prinsip ketat” yang mengatur transfer senjata ke zona konflik dan tidak menyadari “ancaman senjata presisi tinggi yang jatuh ke tangan
tulis komentar anda