Rekaman Telepon Ungkap Istri Suruh Tentara Rusia Perkosa Wanita Ukraina

Sabtu, 16 April 2022 - 05:59 WIB
Tentara Rusia, Roman Bykovsky, dan istrinya, Olga Bykovskaya. Dalam rekaman percakapan telepon yang disadap, sang istri menyuruh suaminya untuk memerkosa wanita Ukraina selama invasi. Foto/VKontakte
KIEV - Sebuah rekaman percakapan telepon mengungkap seorang istri tentara Rusia memberikan izin dan bahkan menyuruh suaminya memerkosa wanita Ukraina selama invasi.

Awal pekan ini, pasukan keamanan Kiev merilis klip audio percakapan antara pasangan, yang kini telah diidentifikasi sebagai Roman Bykovsky dan istrinya Olga Bykovskaya oleh Radio Liberty.

Dalam rekaman itu, wanita tersebut—diduga kuat Bykovskaya—terdengar memberi tahu pria itu bahwa dia memiliki izin untuk memerkosa wanita Ukraina saat dia bertugas di pasukan invasi Rusia, selama dia tidak memberi tahunya secara detail dan menggunakan alat kontrasepsi.

Rekaman mengejutkan berdurasi 30 detik itu dirilis pada 12 April ketika presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh pasukan Rusia melakukan ratusan pemerkosaan termasuk serangan seksual terhadap anak-anak kecil di negaranya.



Klip audio yang dibagikan oleh Dinas Keamanan Ukraina (SBU) dibuka dengan judul "PENCEGAHAN LAYANAN KEAMANAN: Istri penjajah Rusia mengizinkan pria mereka memerkosa wanita Ukraina."

Suara seorang wanita, yang diyakini sebagai Olga Bykovskaya, kemudian terdengar: "Jadi ya, lakukan di sana," katanya. Kemudian menjadi jelas apa yang dia setujui. "Wanita Ukraina di sana. Perkosa mereka. Yeah."

"Jangan bilang apa-apa, mengerti," imbuhnya sambil tertawa malu-malu.

Suara seorang pria—yang diyakini sebagai suara Roman Bykovsky kemudian terdengar. "Uh-huh," katanya. "Jadi saya harus memerkosa dan tidak memberi tahumu apa pun?" tanya dia, menjelaskan bahwa istrinya memberi izin.

"Ya, agar aku tidak tahu apa-apa," lanjut suara wanita itu, sebelum mereka berdua terdengar tertawa. "Kenapa kamu bertanya?" sambung suara wanita itu.

"Bisakahaku benar-benar...?" tanya pria tersebut.

"Ya, aku mengizinkanmu," jawab wanita itu sambil terkikik. "Gunakan saja kontrasepsi."

Pria itu menjawab lagi: "Oke."

Wartawan investigasi di Radio Liberty bekerja dengan penegak hukum di Ukraina untuk melacak telepon yang terlibat dalam panggilan telepon tersebut, dengan salah satu nomor dilacak ke wilayah Kherson pada bulan April.

Para penyelidik kemudian menemukan bahwa kedua nomor telepon itu terhubung ke dua akun di jejaring sosial VKontakte Rusia—milik Roman Bykovsky yang berusia 27 tahun dan istrinya Olga Bykovskaya—keduanya berasal dari Orel, Rusia.

Akun Roman tertutup untuk umum, namun wartawan menemukannya dalam foto-foto yang diunggah oleh salah satu temannya—Alexei Zabrusov—yang menunjukkan bahwa mereka bertugas bersama pada tahun 2016 di divisi tentara yang sama.

Dari sana, para penyelidik dapat menemukan teman dan anggota keluarga Roman lainnya, yang mengarahkan mereka ke lebih banyak foto dirinya dalam seragam militer yang sekarang menjadi bagian dari Garda Resimen Serangan Lintas Udara ke-108 Rusia—sebuah unit yang dikenal karena keterlibatannya dalam aneksasi Crimea pada tahun 2014.

Mereka juga mengetahui bahwa pasangan itu telah pindah ke semenanjung Crimea kira-kira sekitar tahun 2018.

Sementara itu, akun media sosial Olga terbuka (sampai dihapus pada 13 April). Di akunnya, dia diperlihatkan dalam gambar dengan pria yang diidentifikasi sebagai Roman Bykovsky. Itu juga menunjukkan pasangan itu berbagi anak berusia 4 tahun.

Radio Liberty mencoba menelepon pasangan itu menggunakan nomor yang ditemukan.

Roman dilaporkan menjawab, dan menyangkal bahwa dia masih di wilayah Kherson, dan begitu dia mengetahui bahwa dia dihubungi oleh wartawan, dia juga menyangkal bahwa dia adalah orang dalam rekaman audio.

Namun, Radio Liberty mengatakan suaranya cocok.

Olga Bykovska juga menjawab, dan mengonfirmasi kepada Radio Liberty bahwa suaminya berada di Sevastopol untuk dirawat karena cedera. Setelah mengungkapkan itu, dia dengan cepat memutuskan panggilan telepon.

Akun media sosial Olga dihapus segera setelah itu.

Klip audio 30 detik dari percakapan itu di-posting ke saluran telegram Layanan Keamanan Ukraina (SBU) pada hari Selasa.

"Istri agresor Rusia meminta suami mereka untuk memperkosa wanita Ukraina," tulis agensi tersebut di Telegram, bersama dengan klip audio yang diunggah.

"Penyadapan mengejutkan oleh SBU ini mencerminkan nilai moral tidak hanya dari penjajah tetapi juga kerabat mereka, 80% di antaranya sekarang mendukung perang di Ukraina," klaim agensi dalam deskripsi rekaman tersebut.

Militer Rusia sebelumnya menyangkal klaim Kiev bahwa para tentara Moskow memerkosa para wanita Ukraina selama invasi.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(min)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Terpopuler
Berita Terkini More