AS Setuju Jual Senjata, Taiwan Bersumpah Pertahankan Diri dari China
Kamis, 07 April 2022 - 02:07 WIB
TAIPEI - Taiwan mengatakan pihaknya bertekad untuk mempertahankan diri terhadap "ekspansi militer" China . Pernyataan itu muncul setelah pemerintahan Joe Biden menyetujui putaran penjualan senjata ke pulau itu untuk meningkatkan penangkal rudalnya.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) memberi tahu Kongres tentang paket peralatan dan pemeliharaan senilai USD95 juta untuk sistem rudal darat-ke-udara Patriot ke Taiwan pada Selasa, menurut siaran pers yang dikeluarkan oleh Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (DSCA) Pentagon.
Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan pihaknya menyambut baik penjualan persenjataan militer ketiga pemerintahan Biden ke Taiwan. Itu adalah kesepakatan kedua yang mendapat lampu hijau tahun ini, setelah DSCA memberi tahu Kongres pada Februari lalu tentang paket Patriot senilai USD100 juta untuk Kantor Perwakilan Ekonomi dan Budaya Taipei, kedutaan de facto Taiwan di Washington.
"Langkah itu menunjukkan nilai tinggi yang diberikan pemerintah AS pada kebutuhan pertahanan Taiwan," bunyi pernyataan dari Taipei seperti dikutip dari Newsweek, Kamis (7/4/2022).
Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan penjualan senjata itu tepat waktu dan akan secara efektif meningkatkan pencegahan.
"Menghadapi ekspansi dan provokasi militer China yang terus berlanjut, Taiwan harus sepenuhnya menunjukkan tekadnya yang tinggi untuk mempertahankan diri," kata Kementerian Luar Negeri Taiwan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, mengutuk kesepakatan dengan Taiwan dan menuntutnya untuk ditarik.
"Penjualan senjata sangat merusak kedaulatan dan kepentingan keamanan China, dan secara serius merusak hubungan China-AS serta perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," katanya.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) memberi tahu Kongres tentang paket peralatan dan pemeliharaan senilai USD95 juta untuk sistem rudal darat-ke-udara Patriot ke Taiwan pada Selasa, menurut siaran pers yang dikeluarkan oleh Badan Kerjasama Keamanan Pertahanan (DSCA) Pentagon.
Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan pihaknya menyambut baik penjualan persenjataan militer ketiga pemerintahan Biden ke Taiwan. Itu adalah kesepakatan kedua yang mendapat lampu hijau tahun ini, setelah DSCA memberi tahu Kongres pada Februari lalu tentang paket Patriot senilai USD100 juta untuk Kantor Perwakilan Ekonomi dan Budaya Taipei, kedutaan de facto Taiwan di Washington.
"Langkah itu menunjukkan nilai tinggi yang diberikan pemerintah AS pada kebutuhan pertahanan Taiwan," bunyi pernyataan dari Taipei seperti dikutip dari Newsweek, Kamis (7/4/2022).
Kementerian Luar Negeri Taiwan mengatakan penjualan senjata itu tepat waktu dan akan secara efektif meningkatkan pencegahan.
"Menghadapi ekspansi dan provokasi militer China yang terus berlanjut, Taiwan harus sepenuhnya menunjukkan tekadnya yang tinggi untuk mempertahankan diri," kata Kementerian Luar Negeri Taiwan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Zhao Lijian, mengutuk kesepakatan dengan Taiwan dan menuntutnya untuk ditarik.
"Penjualan senjata sangat merusak kedaulatan dan kepentingan keamanan China, dan secara serius merusak hubungan China-AS serta perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan," katanya.
tulis komentar anda