Sempat Bikin Cemas Australia, Kepulauan Solomon Pastikan Tak Menjadi Pangkalan Militer China

Sabtu, 02 April 2022 - 11:44 WIB
Pemimpin Negara Federasi Mikronesia pada hari Kamis mendesak Kepulauan Solomon untuk tidak menandatangani pakta keamanan, dengan mengatakan pihaknya memiliki "masalah keamanan yang serius" dan khawatir Pasifik dapat terlibat dalam perang antara China dan Amerika Serikat.

Selandia Baru juga telah memperingatkan terhadap pakta tersebut, yang dikatakan dapat mengganggu kerja sama keamanan regional yang sudah berlangsung lama.

Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton pada hari Jumat mengatakan dia menghormati perspektif Sogavare tetapi mendesak agar berhati-hati.

China telah menetapkan 20 titik kehadiran militer di Laut China Selatan meskipun mengatakan kepada Amerika Serikat bahwa mereka tidak akan memiliterisasi kawasan itu, dan Canberra khawatir Beijing berada di jalur yang sama di pulau-pulau Pasifik.

"Mereka menginginkan pelabuhan militer di PNG [Papua Nugini]. Mereka punya satu di Sri Lanka, dan mereka jelas sedang mencari tempat lain di mana mereka bisa menempatkannya," kata Dutton.

China menawarkan untuk membangun kembali pangkalan Angkatan Laut di Papua Nugini pada 2018 tetapi tetangga utara terdekat Australia itu memutuskan untuk meminta Canberra mengembangkan pangkalan itu.

Sebuah perusahaan negara China menjalankan pelabuhan Hambantota di Sri Lanka di bawah sewa 99 tahun, meskipun Sri Lanka sebelumnya mengatakan pelabuhan itu tidak dapat digunakan untuk tujuan militer China.

"Sebuah pangkalan militer China di Kepulauan Solomon akan mendorong Australia untuk secara signifikan meningkatkan penempatan militernya ke wilayah tersebut karena pulau-pulau itu sangat dekat dengan Australia," kata Dutton.

Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan perjanjian keamanan antara Kepulauan Solomon dan China akan merusak stabilitas di kawasan itu.

"Kami tidak percaya bahwa ada kebutuhan bagi negara-negara di luar keluarga Pasifik untuk memiliki peran keamanan," katanya.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More