PM Solomon Geram Perjanjian Keamanan dengan China Diusik Australia Cs
Rabu, 30 Maret 2022 - 00:13 WIB
SYDNEY - Perdana Menteri (PM) Kepulauan Solomon Manasseh Sogavare geram setelah perjanjian keamanan dengan China diusik Australia , Selandia Baru dan Amerika Serikat (AS). Menurutnya, reaksi asing itu "sangat menghina".
Itu adalah komentar pertama PM Sogavare tentang perjanjian keamanan, yang katanya, sedang diselesaikan dengan Beijing.
Sogavare mengatakan kepada Parlemen setempat pada Selasa (29/3/2022) bahwa dokumen perjanjian keamanan dengan China yang bocor adalah rancangan dan dia tidak akan memberikan rincian tentang isi kesepakatan itu.
“Kami tidak ditekan dengan cara apa pun oleh teman-teman baru kami dan tidak ada niat apa pun untuk meminta China membangun pangkalan militer di Kepulauan Solomon,” katanya, seperti dikutip Reuters.
Negara di Pasifik itu telah mengalihkan kesetiaan diplomatik ke China dari Taiwan pada 2019.
Australia, Selandia Baru dan Amerika Serikat telah menyatakan keprihatinan tentang potensi pakta keamanan antara Kepulauan Solomon dengan China setelah rancangan perjanjian yang bocor menunjukkan itu akan mencakup kehadiran kapal Angkatan Laut China di negara Pasifik tersebut.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern pada Senin mengatakan itu adalah "potensi militerisasi kawasan". Sedangkan Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton mengatakan Canberra akan khawatir jika kesepakatan itu mengarah ke pangkalan militer China di Pasifik.
Dalam pidatonya di depan Parlemen, Sogavare menyampaikan kritik terhadap negara-negara besar yang menurutnya tidak peduli jika negaranya tenggelam karena perubahan iklim dan menganggap wilayah itu "halaman belakang kekuatan besar Barat".
Itu adalah komentar pertama PM Sogavare tentang perjanjian keamanan, yang katanya, sedang diselesaikan dengan Beijing.
Sogavare mengatakan kepada Parlemen setempat pada Selasa (29/3/2022) bahwa dokumen perjanjian keamanan dengan China yang bocor adalah rancangan dan dia tidak akan memberikan rincian tentang isi kesepakatan itu.
“Kami tidak ditekan dengan cara apa pun oleh teman-teman baru kami dan tidak ada niat apa pun untuk meminta China membangun pangkalan militer di Kepulauan Solomon,” katanya, seperti dikutip Reuters.
Negara di Pasifik itu telah mengalihkan kesetiaan diplomatik ke China dari Taiwan pada 2019.
Australia, Selandia Baru dan Amerika Serikat telah menyatakan keprihatinan tentang potensi pakta keamanan antara Kepulauan Solomon dengan China setelah rancangan perjanjian yang bocor menunjukkan itu akan mencakup kehadiran kapal Angkatan Laut China di negara Pasifik tersebut.
Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern pada Senin mengatakan itu adalah "potensi militerisasi kawasan". Sedangkan Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton mengatakan Canberra akan khawatir jika kesepakatan itu mengarah ke pangkalan militer China di Pasifik.
Dalam pidatonya di depan Parlemen, Sogavare menyampaikan kritik terhadap negara-negara besar yang menurutnya tidak peduli jika negaranya tenggelam karena perubahan iklim dan menganggap wilayah itu "halaman belakang kekuatan besar Barat".
Lihat Juga :
tulis komentar anda