Ukraina Tawarkan Status Netral dengan Imbalan Jaminan Keamanan
Selasa, 29 Maret 2022 - 21:25 WIB
ISTAMBUL - Negosiator Ukraina mengatakan Kiev mengusulkan untuk mengadopsi status netral dengan imbalan jaminan keamanan pada pembicaraan dengan Rusia di Turki . Ini artinya Ukraina tidak akan bergabung dengan aliansi militer atau menjadi tuan rumah pangkalan militer.
Para perunding mengatakan usulan itu juga akan mencakup periode konsultasi 15 tahun tentang status Crimea yang dicaplok dan hanya dapat berlaku jika terjadi gencatan senjata lengkap.
Proposal tersebut adalah yang paling rinci dan konkret yang telah dipublikasikan oleh Ukraina. Mereka juga memandang jaminan keamanan sejalan dengan Pasal 5 aliansi militer NATO , klausul pertahanan kolektifnya. Polandia, Israel, Turki dan Kanada bisa menjadi salah satu penjamin keamanan potensial.
"Jika kami berhasil mengkonsolidasikan ketentuan-ketentuan utama ini, dan bagi kami ini adalah yang paling mendasar, maka Ukraina akan berada dalam posisi untuk benar-benar memperbaiki statusnya saat ini sebagai negara non-blok dan non-nuklir dalam bentuk netralitas permanen," kata negosiator Oleksander Chaly.
"Kami tidak akan menjadi tuan rumah pangkalan militer asing di wilayah kami, serta mengerahkan kontingen militer di wilayah kami, dan kami tidak akan masuk ke dalam aliansi militer-politik," ujarnya, dalam komentar yang disiarkan di televisi nasional Ukraina.
"Latihan militer di wilayah kami akan dilakukan dengan persetujuan negara-negara penjamin," ucapnya seperti dilansir dari US News, Selasa (29/3/2022).
Negosiator Ukraina mengatakan ada cukup bahan dalam proposal Ukraina saat ini untuk menjamin pertemuan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin, menambahkan bahwa mereka sedang menunggu tanggapan Rusia.
Negosiator Ukraina dan Rusia bertemu di Turki untuk pembicaraan tatap muka pertama dalam hampir tiga minggu, dengan Ukraina mencari gencatan senjata tanpa mengorbankan wilayah atau kedaulatan karena pasukannya telah mendorong Rusia mundur dari Kiev.
Para perunding mengatakan usulan itu juga akan mencakup periode konsultasi 15 tahun tentang status Crimea yang dicaplok dan hanya dapat berlaku jika terjadi gencatan senjata lengkap.
Proposal tersebut adalah yang paling rinci dan konkret yang telah dipublikasikan oleh Ukraina. Mereka juga memandang jaminan keamanan sejalan dengan Pasal 5 aliansi militer NATO , klausul pertahanan kolektifnya. Polandia, Israel, Turki dan Kanada bisa menjadi salah satu penjamin keamanan potensial.
"Jika kami berhasil mengkonsolidasikan ketentuan-ketentuan utama ini, dan bagi kami ini adalah yang paling mendasar, maka Ukraina akan berada dalam posisi untuk benar-benar memperbaiki statusnya saat ini sebagai negara non-blok dan non-nuklir dalam bentuk netralitas permanen," kata negosiator Oleksander Chaly.
"Kami tidak akan menjadi tuan rumah pangkalan militer asing di wilayah kami, serta mengerahkan kontingen militer di wilayah kami, dan kami tidak akan masuk ke dalam aliansi militer-politik," ujarnya, dalam komentar yang disiarkan di televisi nasional Ukraina.
"Latihan militer di wilayah kami akan dilakukan dengan persetujuan negara-negara penjamin," ucapnya seperti dilansir dari US News, Selasa (29/3/2022).
Negosiator Ukraina mengatakan ada cukup bahan dalam proposal Ukraina saat ini untuk menjamin pertemuan antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin, menambahkan bahwa mereka sedang menunggu tanggapan Rusia.
Negosiator Ukraina dan Rusia bertemu di Turki untuk pembicaraan tatap muka pertama dalam hampir tiga minggu, dengan Ukraina mencari gencatan senjata tanpa mengorbankan wilayah atau kedaulatan karena pasukannya telah mendorong Rusia mundur dari Kiev.
(ian)
tulis komentar anda