Republik Luhansk Donbass Ingin Gelar Referendum Gabung Rusia
Senin, 28 Maret 2022 - 20:51 WIB
Konflik itu memaksa republik Donbass untuk meminta pengakuan resmi dari Rusia, seperti yang diklaim oleh pimpinan masing-masing.
Pada 21 Februari, Moskow mengakui kedua republik sebagai negara merdeka, menandatangani perjanjian persahabatan dengan Donetsk dan Lugansk.
Namun, bagian dari wilayah Donetsk dan Lugansk yang dinyatakan oleh kedua republik sebagai milik mereka dalam konstitusi masing-masing masih berada di bawah kendali Ukraina.
Pada 24 Februari, Putin melancarkan serangan militer di Ukraina. Rusia bersikeras negara tetangga harus "dimiliterisasi dan didenazifikasi".
Rusia mengklaim milisi sayap kanan yang telah menembus pemerintah Ukraina, diduga bertujuan melakukan genosida terhadap penduduk Donbass yang berbahasa Rusia.
Ukraina dan sekutunya menolak tuduhan Putin sebagai dalih belaka, menuduh Moskow melancarkan agresi “tanpa alasan” terhadap negara berdaulat.
Lihat Juga: Masa Depan Suram bagi Ukraina, Berikut 7 Konsekuensi Buruk Kepemimpinan Donald Trump dalam Perang di Eropa
Pada 21 Februari, Moskow mengakui kedua republik sebagai negara merdeka, menandatangani perjanjian persahabatan dengan Donetsk dan Lugansk.
Namun, bagian dari wilayah Donetsk dan Lugansk yang dinyatakan oleh kedua republik sebagai milik mereka dalam konstitusi masing-masing masih berada di bawah kendali Ukraina.
Pada 24 Februari, Putin melancarkan serangan militer di Ukraina. Rusia bersikeras negara tetangga harus "dimiliterisasi dan didenazifikasi".
Rusia mengklaim milisi sayap kanan yang telah menembus pemerintah Ukraina, diduga bertujuan melakukan genosida terhadap penduduk Donbass yang berbahasa Rusia.
Ukraina dan sekutunya menolak tuduhan Putin sebagai dalih belaka, menuduh Moskow melancarkan agresi “tanpa alasan” terhadap negara berdaulat.
Lihat Juga: Masa Depan Suram bagi Ukraina, Berikut 7 Konsekuensi Buruk Kepemimpinan Donald Trump dalam Perang di Eropa
(sya)
tulis komentar anda