Rusia Nyatakan Fase Pertama Perang Ukraina Selesai
Sabtu, 26 Maret 2022 - 09:41 WIB
MOSKOW - Rusia mengumumkan fase pertama dari perangnya di Ukraina sudah selesai. Moskow juga mengungkap 23.000 warga asing dari 37 negara mengajukan permintaan untuk berperang membela dua wilayah Ukraina timur yang memerdekakan diri.
"Target utama fase pertama operasi khusus Rusia di Ukraina telah selesai," kata Kementerian Pertahanan Rusia. Moskow memang menolak narasi perang atau pun invasi dan menggunakan narasi operasi militer khusus dalam tindakannya di negara tetangga.
Kementerian itu mengatakan 93 persen wilayah provinsi Luhansk telah "dibebaskan" oleh Republik Rakyat Luhansk (LPR) yang memproklamirkan kemerdekaannya. Sedangkan Republik Rakyat Donetsk (DPR) telah menguasai lebih dari 54% di provinsi Donetsk.
Dalam pengumumannya, kementerian itu juga memperbarui data korban tewas di pihak militer Moskow sejak operasi militer diluncurkan 24 Februari.
"Sayangnya, selama operasi militer khusus ada kerugian di antara rekan-rekan kami. Hingga saat ini, 1.351 prajurit tewas dan 3.825 terluka," lanjut kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Namun, versi Ukraina sekitar 15.600 tentara Rusia tewas hanya dalam satu bulan pertempuran–hampir 15 kali lipat jumlah yang diumumkan Rusia pada hari Jumat.
Kementerian Pertahanan Rusia menegaskan bahwa ada banyak permintaan dari warga Rusia yang ingin mengambil bagian dalam operasi di Ukraina. Lebih dari 23.000 orang asing dari 37 negara juga menyatakan kesiapan mereka untuk berperang di pihak LPR dan DPR.
"Kami menawarkan pimpinan LPR dan DPR untuk menerima bantuan ini, tetapi mereka mengatakan bahwa mereka akan mempertahankan tanah mereka sendiri," kata kementerian itu.
"Target utama fase pertama operasi khusus Rusia di Ukraina telah selesai," kata Kementerian Pertahanan Rusia. Moskow memang menolak narasi perang atau pun invasi dan menggunakan narasi operasi militer khusus dalam tindakannya di negara tetangga.
Kementerian itu mengatakan 93 persen wilayah provinsi Luhansk telah "dibebaskan" oleh Republik Rakyat Luhansk (LPR) yang memproklamirkan kemerdekaannya. Sedangkan Republik Rakyat Donetsk (DPR) telah menguasai lebih dari 54% di provinsi Donetsk.
Dalam pengumumannya, kementerian itu juga memperbarui data korban tewas di pihak militer Moskow sejak operasi militer diluncurkan 24 Februari.
"Sayangnya, selama operasi militer khusus ada kerugian di antara rekan-rekan kami. Hingga saat ini, 1.351 prajurit tewas dan 3.825 terluka," lanjut kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Namun, versi Ukraina sekitar 15.600 tentara Rusia tewas hanya dalam satu bulan pertempuran–hampir 15 kali lipat jumlah yang diumumkan Rusia pada hari Jumat.
Kementerian Pertahanan Rusia menegaskan bahwa ada banyak permintaan dari warga Rusia yang ingin mengambil bagian dalam operasi di Ukraina. Lebih dari 23.000 orang asing dari 37 negara juga menyatakan kesiapan mereka untuk berperang di pihak LPR dan DPR.
"Kami menawarkan pimpinan LPR dan DPR untuk menerima bantuan ini, tetapi mereka mengatakan bahwa mereka akan mempertahankan tanah mereka sendiri," kata kementerian itu.
Lihat Juga :
tulis komentar anda