Rusia Sebut Tentara Ukraina Jadi Kelinci Percobaan Obat Eksperimental AS
Jum'at, 25 Maret 2022 - 05:16 WIB
Baca juga: AS Belum Temukan Indikasi Rusia Gunakan Senjata Kimia di Ukraina
Lebih jauh Kirilov mengatakan Ukraina bukan negara pertama yang digunakan untuk penelitian farmasi yang didukung militer AS. Pada 2010, misalnya, Indonesia menutup Pusat Medis Angkatan Laut AS di Jakarta, yang tampaknya terlibat dalam proyek serupa, karena banyak pelanggaran, tambahnya.
Moskow mengangkat tuduhan penelitian farmasi dan biologi yang disponsori AS yang dilakukan di laboratorium rahasia yang tersebar di seluruh Ukraina setelah mengirim pasukan ke negara tetangga pada akhir Februari. Serangan itu terjadi setelah kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Ukraina untuk menerapkan ketentuan perjanjian Minsk, dan akhirnya pengakuan Rusia atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS. Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.
Baca juga: Dituding Biden Berencana Gunakan Senjata Kimia, Ini Jawaban Rusia
Lebih jauh Kirilov mengatakan Ukraina bukan negara pertama yang digunakan untuk penelitian farmasi yang didukung militer AS. Pada 2010, misalnya, Indonesia menutup Pusat Medis Angkatan Laut AS di Jakarta, yang tampaknya terlibat dalam proyek serupa, karena banyak pelanggaran, tambahnya.
Moskow mengangkat tuduhan penelitian farmasi dan biologi yang disponsori AS yang dilakukan di laboratorium rahasia yang tersebar di seluruh Ukraina setelah mengirim pasukan ke negara tetangga pada akhir Februari. Serangan itu terjadi setelah kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Ukraina untuk menerapkan ketentuan perjanjian Minsk, dan akhirnya pengakuan Rusia atas republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.
Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS. Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim bahwa pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik dengan paksa.
Baca juga: Dituding Biden Berencana Gunakan Senjata Kimia, Ini Jawaban Rusia
(ian)
Lihat Juga :