Menlu China Kunjungi Afghanistan untuk Bertemu Taliban
Jum'at, 25 Maret 2022 - 00:42 WIB
KABUL - Menteri Luar Negeri China Wang Yi tiba di Kabul pada hari Kamis (24/3/2022), seminggu sebelum Beijing menjadi tuan rumah pertemuan negara-negara tetangga Afghanistan tentang bagaimana membantu pemerintah Taliban .
Bahkan sebelum kelompok Islam garis keras menguasai negara itu pada Agustus lalu, Beijing telah berusaha untuk mempertahankan hubungan dengan kelompok tersebut ketika pasukan asing pimpinan Amerika Serikat (AS) menarik diri.
Namun, China sejauh ini belum secara resmi mengakui pemerintahan Taliban.
"Menteri Luar Negeri China tiba di Kabul untuk melakukan pembicaraan dengan para pemimpin Imarah Islam," cuit Ahmad Yasir, seorang pejabat tinggi Taliban seperti dilansir dari Al Araby, Jumat (25/3/2022).
Segera setelah kedatangannya, dia mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Taliban Amir Khan Muttaqi.
Wang tiba di Kabul dari Islamabad di mana dia menghadiri pertemuan dua hari Organisasi Kerja Sama Islam.
Sejak runtuhnya bekas rezim yang didukung AS, Afghanistan semakin terjerumus ke dalam krisis keuangan dan kemanusiaan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa dan badan-badan bantuan lainnya mengatakan lebih dari setengah dari 38 juta penduduk negara itu menghadapi kelaparan saat musim dingin terus berlanjut.
Bahkan sebelum kelompok Islam garis keras menguasai negara itu pada Agustus lalu, Beijing telah berusaha untuk mempertahankan hubungan dengan kelompok tersebut ketika pasukan asing pimpinan Amerika Serikat (AS) menarik diri.
Namun, China sejauh ini belum secara resmi mengakui pemerintahan Taliban.
"Menteri Luar Negeri China tiba di Kabul untuk melakukan pembicaraan dengan para pemimpin Imarah Islam," cuit Ahmad Yasir, seorang pejabat tinggi Taliban seperti dilansir dari Al Araby, Jumat (25/3/2022).
Segera setelah kedatangannya, dia mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Taliban Amir Khan Muttaqi.
Wang tiba di Kabul dari Islamabad di mana dia menghadiri pertemuan dua hari Organisasi Kerja Sama Islam.
Sejak runtuhnya bekas rezim yang didukung AS, Afghanistan semakin terjerumus ke dalam krisis keuangan dan kemanusiaan.
Perserikatan Bangsa-Bangsa dan badan-badan bantuan lainnya mengatakan lebih dari setengah dari 38 juta penduduk negara itu menghadapi kelaparan saat musim dingin terus berlanjut.
tulis komentar anda