Artileri dari Ukraina Meledak di Wilayah Rusia, Keadaan Darurat Diterapkan

Kamis, 24 Maret 2022 - 18:53 WIB
Aparat keamanan memeriksa ledakan akibat tembakan dari Ukraina di wilayah Rusia. Foto/sputnik
MOSKOW - Satu artileri yang meluncur dari Ukraina meledak di wilayah Belgorod, Rusia. Ledakan itu mengakibatkan korban cedera menurut Gubernur wilayah perbatasan, Vyacheslav Gladkov, pada Rabu (23/3/2022).

Daerah ini relatif dekat dengan Kharkov, kota terbesar kedua di Ukraina yang sedang dilanda perang.

Dalam pernyataan di Telegram, gubernur mengatakan "ada tembakan dari Ukraina" yang meledak di satu desa.



“Orang-orang yang terluka mendapatkan semua bantuan yang mereka butuhkan, dan rincian mengenai kondisi mereka akan dirilis kemudian,” papar pernyataan Gubernur Vyacheslav Gladkov.



“Demi keselamatan penduduk Zhuravlyovka dan Nekhoteevka, administrasi distrik Belgorod telah memberlakukan keadaan darurat di dua desa ini,” ujar dia.



Menanggapi insiden tersebut, ketua Komite Investigasi Rusia Alexander Bastrykin menginstruksikan bawahannya “menyelidiki dengan cermat keadaan insiden tersebut, mengambil langkah-langkah lengkap untuk mengidentifikasi semua yang bertanggung jawab.”



Insiden pada Rabu bukan pertama kalinya penduduk wilayah Rusia terkena dampak aksi militer yang sedang berlangsung di Ukraina.

Pada 24 Februari, saat Moskow melancarkan serangannya di Ukraina, tujuh rumah dan satu mobil rusak di wilayah Belgorod akibat ledakan.

Komite Investigasi Rusia menyatakan, “Itu adalah akibat penembakan wilayah Belgorod oleh personel militer Angkatan Bersenjata Ukraina.”

Tiga orang, termasuk satu anak, menderita luka-luka yang mendorong komite memulai kasus pidana “berdasarkan fakta percobaan pembunuhan dua orang atau lebih.”

Tiga hari kemudian, dua artileri, yang menurut penyelidik Rusia, ditembakkan pasukan keamanan Ukraina, jatuh di area terbuka di desa Nekhoteevka, tanpa ada laporan cedera atau kerusakan.

Moskow mengirim pasukan ke Ukraina pada akhir Februari, menyusul kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Kiev menerapkan ketentuan perjanjian Minsk dan mengakhiri konflik dengan wilayah Donetsk dan Lugansk yang memisahkan diri.

Rusia akhirnya mengakui keduanya sebagai negara merdeka, di mana kedua republik meminta bantuan militer.

Rusia menuntut Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim pihaknya berencana merebut kembali dua republik Donbass dengan paksa.
(sya)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More