Biden Sebut Putin Penjahat Perang, Kremlin Panggil Dubes AS
Selasa, 22 Maret 2022 - 06:30 WIB
Ketegangan antara AS dan Rusia telah meningkat di tengah serangan berkelanjutan pasukan Rusia di kota-kota Ukraina, yang telah menarik kecaman global dan upaya rumit untuk mengakhiri konflik yang dinegosiasikan.
Pemerintahan Biden dan sekutunya di Eropa telah mengeluarkan berbagai sanksi terhadap pejabat Rusia, bisnis dan elit kaya dalam upaya untuk menekan Putin untuk mengakhiri invasi.
Kremlin segera menolak pernyataan Biden bahwa Putin adalah "penjahat perang", menyebutnya "retorika yang tidak dapat diterima dan tidak dapat dimaafkan".
Tetapi diplomat top AS, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, menggandakan pernyataan presiden, mengatakan pekan lalu bahwa dia juga percaya bahwa pasukan Rusia telah melakukan kejahatan perang di Ukraina.
Blinken mengatakan pada hari Kamis bahwa para ahli Departemen Luar Negeri sedang dalam proses mendokumentasikan dan mengevaluasi potensi kejahatan perang di Ukraina untuk membantu upaya internasional menuju akuntabilitas, tetapi menambahkan bahwa jelas bahwa Rusia melakukan pelanggaran.
“Dengan sengaja menargetkan warga sipil adalah kejahatan perang. Setelah semua kehancuran selama tiga minggu terakhir, saya merasa sulit untuk menyimpulkan bahwa Rusia melakukan sebaliknya,” katanya kepada wartawan.
Pemerintahan Biden dan sekutunya di Eropa telah mengeluarkan berbagai sanksi terhadap pejabat Rusia, bisnis dan elit kaya dalam upaya untuk menekan Putin untuk mengakhiri invasi.
Kremlin segera menolak pernyataan Biden bahwa Putin adalah "penjahat perang", menyebutnya "retorika yang tidak dapat diterima dan tidak dapat dimaafkan".
Tetapi diplomat top AS, Menteri Luar Negeri Antony Blinken, menggandakan pernyataan presiden, mengatakan pekan lalu bahwa dia juga percaya bahwa pasukan Rusia telah melakukan kejahatan perang di Ukraina.
Blinken mengatakan pada hari Kamis bahwa para ahli Departemen Luar Negeri sedang dalam proses mendokumentasikan dan mengevaluasi potensi kejahatan perang di Ukraina untuk membantu upaya internasional menuju akuntabilitas, tetapi menambahkan bahwa jelas bahwa Rusia melakukan pelanggaran.
“Dengan sengaja menargetkan warga sipil adalah kejahatan perang. Setelah semua kehancuran selama tiga minggu terakhir, saya merasa sulit untuk menyimpulkan bahwa Rusia melakukan sebaliknya,” katanya kepada wartawan.
(esn)
tulis komentar anda