Kremlin: Belum Ada Kemajuan Signifikan dalam Pembicaraan Damai dengan Ukraina
Selasa, 22 Maret 2022 - 00:30 WIB
“Kami melihat bahwa para pihak hampir mencapai kesepakatan,” lanjutnya dalam komentar langsung dari Provinsi Antalya di Turki selatan pada Minggu (20/3/2022).
Cavusoglu mengatakan, Turki telah melakukan kontak dengan tim perunding dari kedua negara. Namun, dia menolak untuk membocorkan rincian pembicaraan karena “kami memainkan peran mediator dan fasilitator yang jujur.”
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar harian Hurriyet, Juru Bicara Kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin mengatakan, kedua pihak sedang merundingkan enam poin: netralitas Ukraina, perlucutan senjata dan jaminan keamanan, yang disebut “de-Nazifikasi”, penghapusan hambatan penggunaan bahasa Rusia di Ukraina, status republik yang memisahkan diri di wilayah Donbas dan status Krimea yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014.
Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov dari Rusia dan Dmytro Kuleba dari Ukraina bertemu di kota resor Turki Antalya awal bulan ini, dengan Cavusoglu juga hadir. Diskusi-diskusi tersebut tidak membuahkan hasil yang konkrit.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah berulang kali menyerukan perdamaian, mendesak Rusia untuk menerima pembicaraan "bermakna" untuk mengakhiri invasi.
"Inilah saatnya untuk bertemu, berbicara, waktu untuk memperbarui integritas teritorial dan keadilan bagi Ukraina," katanya, dalam sebuah video yang diposting di media sosial, Sabtu.
Cavusoglu mengatakan, Turki telah melakukan kontak dengan tim perunding dari kedua negara. Namun, dia menolak untuk membocorkan rincian pembicaraan karena “kami memainkan peran mediator dan fasilitator yang jujur.”
Dalam sebuah wawancara dengan surat kabar harian Hurriyet, Juru Bicara Kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin mengatakan, kedua pihak sedang merundingkan enam poin: netralitas Ukraina, perlucutan senjata dan jaminan keamanan, yang disebut “de-Nazifikasi”, penghapusan hambatan penggunaan bahasa Rusia di Ukraina, status republik yang memisahkan diri di wilayah Donbas dan status Krimea yang dianeksasi oleh Rusia pada tahun 2014.
Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov dari Rusia dan Dmytro Kuleba dari Ukraina bertemu di kota resor Turki Antalya awal bulan ini, dengan Cavusoglu juga hadir. Diskusi-diskusi tersebut tidak membuahkan hasil yang konkrit.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy telah berulang kali menyerukan perdamaian, mendesak Rusia untuk menerima pembicaraan "bermakna" untuk mengakhiri invasi.
"Inilah saatnya untuk bertemu, berbicara, waktu untuk memperbarui integritas teritorial dan keadilan bagi Ukraina," katanya, dalam sebuah video yang diposting di media sosial, Sabtu.
(esn)
tulis komentar anda