Bisnis Senjata, Ini Deretan Anggota Kongres AS Untung dari Perang Rusia-Ukraina

Sabtu, 19 Maret 2022 - 14:32 WIB
Sistem rudal Javelin Amerika Serikat yang dipasok ke Ukraina untuk melawan Rusia. Belasan anggota Kongres AS raup untuk dari perang Rusia-Ukraina krena mereka pegang saham perusahaan-perusahaan senjata Amerika. Foto/REUTERS
WASHINGTON - Sederet anggota Kongres Amerika Serikat (AS) meraup keuntungan pribadi dari perang Rusia di Ukraina . Setidaknya 18 anggota Parlemen Federal dan Senator atau pasangan mereka memegang saham di perusahaan senjata Raytheon Technologies dan Lockheed Martin, yang produknya dikirim sekutu Barat ke Kiev.

Mengutip dari Insider, Sabtu (19/3/2022), data belasan politisi itu bersumber dari catatan keuangan federal Amerika. Beberapa hari lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bantuan senjata dari Barat tidak gratis, dan Kiev akan membayarnya.

Kepemilikan saham oleh anggota Kongres datang ketika AS bersiap untuk mengirim miliaran dolar bantuan pertahanan ke Ukraina. Saham kedua perusahaan—terutama Lockheed Martin—telah meningkat sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.

Di antara senjata yang telah dikirim AS dan anggota NATO ke Ukraina adalah apa yang disebut rudal "fire and forget" Javelin dan Stinger yang dibawa tentara di pundak mereka selama pertempuran.

Rudal Javelin buatan Raytheon dan Lockheed Martin disebut-sebut sebagai "sistem pelindung bahu utama di dunia" yang mampu menghancurkan tank tempur.





Sedangkan rudal Stinger Raytheon dirancang untuk menembak jatuh helikopter dan pesawat terbang rendah lainnya.

Raytheon mengiklankan Stinger dengan kalimat "dikerahkan dengan cepat oleh pasukan darat" dan dikreditkan dengan lebih dari 270 pencegatan pesawat musuh sayap tetap dan sayap putar.

Di antara mereka yang berinvestasi dalam kontraktor pertahanan adalah anggota Parlemen dari Partai Republik Marjorie Taylor Greene asal Georgia, yang membeli antara USD1.001 hingga USD15.000 saham Lockheed Martin pada 22 Februari.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More