Menyamar sebagai PM Ukraina, Penipu Rusia Kerjai 2 Menteri Inggris
Sabtu, 19 Maret 2022 - 06:01 WIB
LONDON - Seorang penipu asal Rusia menyamar sebagai Perdana Menteri (PM) Ukraina Denys Shmyhal untuk mengerjai Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace melalui panggilan video. Kejadian yang mirip juga dialami Menteri Dalam Negeri Inggris Priti Patel.
Wallace, yang berada di Polandia pada saat kejadian, percaya bahwa dia sedang berbicara dengan PM Shmyhal ketika dia menyetujui panggilan video di Microsoft Teams.
Dia mengatakan pria penipu itu tampak dan terdengar seperti Shmyhal dan berpose di depan bendera Ukraina.
Namun, Wallace menjadi curiga ketika si penelepon mulai mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan keamanan Inggris termasuk kemungkinan penempatan kapal perang Inggris ke Laut Hitam.
Menhan Wallace mengatakan kepada The Telegraph bahwa dia mengakhiri panggilan itu setelah delapan atau sembilan menit setelah pertanyaan menjadi semakin konyol.
Dia sekarang telah memerintahkan penyelidikan, dengan mengatakan itu telah "diatur dengan benar" dan diminta melalui email atas nama seorang ajudan di Kedutaan Ukraina.
"Hari ini upaya dilakukan oleh penipu yang mengaku sebagai PM Ukraina untuk berbicara dengan saya," tulis Wallace di Twitter, Jumat (18/3/2022).
“Dia mengajukan beberapa pertanyaan yang menyesatkan dan setelah menjadi curiga saya memutuskan panggilan. Tidak ada disinformasi, distorsi, dan trik kotor Rusia yang dapat mengalihkan perhatian dari pelanggaran hak asasi manusia (HAM) Rusia dan invasi ilegal ke Ukraina. Upaya putus asa," lanjut dia.
Sementara itu, Menteri Patel mengungkapkan bahwa dia juga menjadi sasaran. “Ini juga terjadi pada saya awal minggu ini,” katanya.
“Upaya menyedihkan di saat-saat sulit seperti ini untuk memecah belah kita. Kami mendukung Ukraina.”
Sumber yang dekat dengan Menteri Dalam Negeri mengonfirmasi kepada The Telegraph bahwa Patel telah menerima telepon itu tetapi menolak untuk mengatakan berapa lama dia telah berbicara dengan penipu atau siapa yang ditiru penipu.
Wallace, yang berada di Polandia pada saat kejadian, percaya bahwa dia sedang berbicara dengan PM Shmyhal ketika dia menyetujui panggilan video di Microsoft Teams.
Dia mengatakan pria penipu itu tampak dan terdengar seperti Shmyhal dan berpose di depan bendera Ukraina.
Namun, Wallace menjadi curiga ketika si penelepon mulai mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan keamanan Inggris termasuk kemungkinan penempatan kapal perang Inggris ke Laut Hitam.
Menhan Wallace mengatakan kepada The Telegraph bahwa dia mengakhiri panggilan itu setelah delapan atau sembilan menit setelah pertanyaan menjadi semakin konyol.
Dia sekarang telah memerintahkan penyelidikan, dengan mengatakan itu telah "diatur dengan benar" dan diminta melalui email atas nama seorang ajudan di Kedutaan Ukraina.
"Hari ini upaya dilakukan oleh penipu yang mengaku sebagai PM Ukraina untuk berbicara dengan saya," tulis Wallace di Twitter, Jumat (18/3/2022).
“Dia mengajukan beberapa pertanyaan yang menyesatkan dan setelah menjadi curiga saya memutuskan panggilan. Tidak ada disinformasi, distorsi, dan trik kotor Rusia yang dapat mengalihkan perhatian dari pelanggaran hak asasi manusia (HAM) Rusia dan invasi ilegal ke Ukraina. Upaya putus asa," lanjut dia.
Sementara itu, Menteri Patel mengungkapkan bahwa dia juga menjadi sasaran. “Ini juga terjadi pada saya awal minggu ini,” katanya.
“Upaya menyedihkan di saat-saat sulit seperti ini untuk memecah belah kita. Kami mendukung Ukraina.”
Sumber yang dekat dengan Menteri Dalam Negeri mengonfirmasi kepada The Telegraph bahwa Patel telah menerima telepon itu tetapi menolak untuk mengatakan berapa lama dia telah berbicara dengan penipu atau siapa yang ditiru penipu.
(min)
tulis komentar anda