Abaikan Tekanan AS, India Tetap Beli Minyak Rusia
Jum'at, 18 Maret 2022 - 15:33 WIB
NEW DELHI - Indian Oil Corp yang dikelola negara membeli 3 juta barel minyak mentah dari Rusia awal pekan ini untuk mengamankan kebutuhan energinya. India menolak tekanan Barat untuk menghindari pembelian semacam itu, kata seorang pejabat New Delhi.
Pejabat itu mengatakan India belum memberlakukan sanksi terhadap pembelian minyak dan akan mencari cara untuk membeli lebih banyak dari Rusia meskipun ada seruan untuk tidak melakukannya dari Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lain.
Pejabat itu berbicara dengan syarat anonim karena dia tidak berwenang untuk berbicara dengan wartawan seperti dilansir dari AP, Jumat (18/3/2022).
AS, Inggris, dan negara-negara barat lainnya mendesak India untuk tidak membeli minyak dan gas Rusia. Laporan media India mengatakan Rusia menawarkan diskon pembelian minyak 20% di bawah harga patokan global.
Harga tersebut telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir, menimbulkan beban besar bagi negara-negara seperti India, yang mengimpor 85% dari minyak yang dikonsumsinya. Permintaannya diproyeksikan melonjak 8,2% tahun ini menjadi 5,15 juta barel per hari karena ekonomi negara itu baru pulih dari kehancuran yang disebabkan oleh pandemi.
Ditanya wartawan tentang India membeli minyak dari Rusia, juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arindam Bagchi, mengatakan banyak negara Eropa mengimpor minyak dan gas Rusia.
“India mengimpor sebagian besar kebutuhan minyaknya. Kami sedang menjajaki semua kemungkinan di pasar energi global. Saya tidak berpikir Rusia telah menjadi pemasok minyak utama ke India,” kata Bagchi.
Untuk diketahui, Irak adalah pemasok utama India dengan pangsa 27%. Arab Saudi berada di urutan kedua dengan sekitar 17%, diikuti oleh Uni Emirat Arab dengan 13% dan AS dengan 9%, kantor berita Press Trust of India melaporkan.
Sekretaris pers Gedung Putih Jennifer Psaki awal pekan ini mengatakan bahwa pembelian minyak Rusia oleh India tidak akan melanggar sanksi AS, tetapi mendesak India untuk “memikirkan di mana Anda ingin berdiri ketika buku-buku sejarah ditulis.”
Pejabat itu mengatakan India belum memberlakukan sanksi terhadap pembelian minyak dan akan mencari cara untuk membeli lebih banyak dari Rusia meskipun ada seruan untuk tidak melakukannya dari Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lain.
Pejabat itu berbicara dengan syarat anonim karena dia tidak berwenang untuk berbicara dengan wartawan seperti dilansir dari AP, Jumat (18/3/2022).
AS, Inggris, dan negara-negara barat lainnya mendesak India untuk tidak membeli minyak dan gas Rusia. Laporan media India mengatakan Rusia menawarkan diskon pembelian minyak 20% di bawah harga patokan global.
Harga tersebut telah melonjak dalam beberapa pekan terakhir, menimbulkan beban besar bagi negara-negara seperti India, yang mengimpor 85% dari minyak yang dikonsumsinya. Permintaannya diproyeksikan melonjak 8,2% tahun ini menjadi 5,15 juta barel per hari karena ekonomi negara itu baru pulih dari kehancuran yang disebabkan oleh pandemi.
Ditanya wartawan tentang India membeli minyak dari Rusia, juru bicara Kementerian Luar Negeri, Arindam Bagchi, mengatakan banyak negara Eropa mengimpor minyak dan gas Rusia.
“India mengimpor sebagian besar kebutuhan minyaknya. Kami sedang menjajaki semua kemungkinan di pasar energi global. Saya tidak berpikir Rusia telah menjadi pemasok minyak utama ke India,” kata Bagchi.
Untuk diketahui, Irak adalah pemasok utama India dengan pangsa 27%. Arab Saudi berada di urutan kedua dengan sekitar 17%, diikuti oleh Uni Emirat Arab dengan 13% dan AS dengan 9%, kantor berita Press Trust of India melaporkan.
Sekretaris pers Gedung Putih Jennifer Psaki awal pekan ini mengatakan bahwa pembelian minyak Rusia oleh India tidak akan melanggar sanksi AS, tetapi mendesak India untuk “memikirkan di mana Anda ingin berdiri ketika buku-buku sejarah ditulis.”
(ian)
Lihat Juga :
tulis komentar anda