Rusia: Beri Ukraina Sistem Pertahanan Udara Tidak Akan Membawa Perdamaian
Jum'at, 18 Maret 2022 - 02:00 WIB
MOSKOW - Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada Kamis (17/3/2022), bahwa memberikan sistem pertahanan udara kepada Ukraina , seperti yang diminta oleh Presiden Volodymyr Zelensky di Kongres Amerika Serikat (AS) sehari sebelumnya, akan menjadi faktor destabilisasi yang tidak akan membawa perdamaian ke negara itu.
Sebelumnya, Zelensky mendesak anggota parlemen AS pada Rabu untuk berbuat lebih banyak guna melindungi negaranya dari invasi Rusia. Ia juga mendorong pengenaan zona larangan terbang dan meminta pesawat terbang dan sistem pertahanan.
"Pengiriman seperti itu akan menjadi faktor destabilisasi yang pasti tidak akan membawa perdamaian ke Ukraina," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova dalam jumpa pers, seperti dikutip dari Reuters. "Dalam jangka panjang, mereka bisa memiliki konsekuensi yang jauh lebih berbahaya," tambahnya.
AS dan sekutunya ingin menghindari NATO ditarik ke dalam konflik Ukraina, tetapi mereka telah memasok Kiev dengan bantuan militer sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa ia menyetujui tambahan bantuan keamanan sebesar USD800 juta atau sekitar Rp11,4 triliun kepada Ukraina , termasuk sistem anti-pesawat dan drone. “Amerika memimpin upaya ini bersama dengan sekutu dan mitra kami yang menyediakan tingkat keamanan dan bantuan kemanusiaan yang sangat besar yang kami tambahkan hari ini,” kata Biden dalam pidato yang disiarkan televisi seperti dilansir dari Al Arabiya, Kamis (17/3/2022).
“Kami akan terus berbuat lebih banyak dalam beberapa hari dan minggu ke depan. Kami melumpuhkan ekonomi Putin dengan sanksi hukuman, itu hanya akan semakin menyakitkan dari waktu ke waktu," tambah Biden. Dia mengatakan bahwa prinsip-prinsip yang diperjuangkan AS dan PBB “dipertaruhkan.”
“Ini tentang kebebasan. Ini tentang hak orang untuk menentukan masa depan mereka sendiri. Ini tentang memastikan Ukraina tidak akan pernah menjadi kemenangan bagi Putin, tidak peduli kemajuan apa yang dia buat di medan perang,” ujarnya.
Dalam perincian yang jarang tentang jenis senjata apa yang diberikan, Biden menyebutkan bantuan senjata baru itu: 800 sistem anti-pesawat, 9.000 sistem anti-kendaraan lapis baja, 7.000 senjata kecil, serta 20 juta amunisi dan drone.
Sebelumnya, Zelensky mendesak anggota parlemen AS pada Rabu untuk berbuat lebih banyak guna melindungi negaranya dari invasi Rusia. Ia juga mendorong pengenaan zona larangan terbang dan meminta pesawat terbang dan sistem pertahanan.
"Pengiriman seperti itu akan menjadi faktor destabilisasi yang pasti tidak akan membawa perdamaian ke Ukraina," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova dalam jumpa pers, seperti dikutip dari Reuters. "Dalam jangka panjang, mereka bisa memiliki konsekuensi yang jauh lebih berbahaya," tambahnya.
AS dan sekutunya ingin menghindari NATO ditarik ke dalam konflik Ukraina, tetapi mereka telah memasok Kiev dengan bantuan militer sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari.
Sebelumnya, Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa ia menyetujui tambahan bantuan keamanan sebesar USD800 juta atau sekitar Rp11,4 triliun kepada Ukraina , termasuk sistem anti-pesawat dan drone. “Amerika memimpin upaya ini bersama dengan sekutu dan mitra kami yang menyediakan tingkat keamanan dan bantuan kemanusiaan yang sangat besar yang kami tambahkan hari ini,” kata Biden dalam pidato yang disiarkan televisi seperti dilansir dari Al Arabiya, Kamis (17/3/2022).
“Kami akan terus berbuat lebih banyak dalam beberapa hari dan minggu ke depan. Kami melumpuhkan ekonomi Putin dengan sanksi hukuman, itu hanya akan semakin menyakitkan dari waktu ke waktu," tambah Biden. Dia mengatakan bahwa prinsip-prinsip yang diperjuangkan AS dan PBB “dipertaruhkan.”
“Ini tentang kebebasan. Ini tentang hak orang untuk menentukan masa depan mereka sendiri. Ini tentang memastikan Ukraina tidak akan pernah menjadi kemenangan bagi Putin, tidak peduli kemajuan apa yang dia buat di medan perang,” ujarnya.
Dalam perincian yang jarang tentang jenis senjata apa yang diberikan, Biden menyebutkan bantuan senjata baru itu: 800 sistem anti-pesawat, 9.000 sistem anti-kendaraan lapis baja, 7.000 senjata kecil, serta 20 juta amunisi dan drone.
(esn)
Lihat Juga :
tulis komentar anda