Baku Tembak dengan Pasukan China, 3 Tentara India Terbunuh
Selasa, 16 Juni 2020 - 15:49 WIB
NEW DELHI - Tiga tentara India, termasuk seorang perwira Angkatan Darat, terbunuh dalam baku tembak dengan pasukan China di Ladakh, Lembah Galwan.
Bentrok bersenjata di perbatasan yang jadi sengketa kedua negara itu terjadi kemarin malam, namun baru dikonfirmasi Angkatan Darat India pada Selasa (16/6/2020). Militer kedua negara saat ini melakukan pembicaraan guna meredam konflik.
"Selama proses de-eskalasi sedang berlangsung di Lembah Galwan, pertempuran sengit terjadi kemarin malam dengan (beberapa jatuh) korban. Kehilangan nyawa di pihak India termasuk seorang perwira dan dua tentara. Pejabat militer senior kedua belah pihak bertemu di Lembah Galwan untuk meredakan situasi," kata Angkatan Darat India dalam sebuah pernyataan.
Kedua negara sama-sama meningkatkan kehadiran militernya di Ladakh setelah bentrokan antara pasukan penjaga perbatasan kedua pihak pada bulan Mei lalu. (Baca: Militer China dan India di Ambang Perang, Rusia Mengaku Khawatir )
Ini adalah pertempuran kilat pertama yang memakan korban jiwa di sepanjang Garis Kontrol Aktual (LAC) sejak tahun 1975. Pada tahun 1975, empat tentara India yang sedang berpatroli dibunuh oleh pasukan China di Tulung La, Arunachal Pradesh.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China; Zhao Lijian, mengatakan pasukan India melintasi perbatasan dua kali pada hari Senin. "Memprovokasi dan menyerang personel China, mengakibatkan konfrontasi fisik yang serius antara pasukan perbatasan di kedua sisi," katanya, seperti dikutip Sputniknews.
Pada saat yang sama, pejabat senior itu tidak merujuk kematian apa pun meskipun ada klaim dari pihak militer India. (Baca juga: Ratusan Tentara China dan India Tawuran Batu di Perbatasan )
Pekan lalu, China mengatakan telah mencapai "konsensus positif" dengan India mengenai penyelesaian ketegangan di sepanjang perbatasan.
India dan China berbagi perbatasan dari Arunachal Pradesh dan Ladakh di wilayah utara. New Delhi mengendalikan danau sepanjang 45 km di bagian barat, sedangkan sisanya berada di bawah kendali China. Sebagian besar bentrokan antara pasukan kedua negara terjadi di dekat bagian danau yang disengketakan.
Bentrok bersenjata di perbatasan yang jadi sengketa kedua negara itu terjadi kemarin malam, namun baru dikonfirmasi Angkatan Darat India pada Selasa (16/6/2020). Militer kedua negara saat ini melakukan pembicaraan guna meredam konflik.
"Selama proses de-eskalasi sedang berlangsung di Lembah Galwan, pertempuran sengit terjadi kemarin malam dengan (beberapa jatuh) korban. Kehilangan nyawa di pihak India termasuk seorang perwira dan dua tentara. Pejabat militer senior kedua belah pihak bertemu di Lembah Galwan untuk meredakan situasi," kata Angkatan Darat India dalam sebuah pernyataan.
Kedua negara sama-sama meningkatkan kehadiran militernya di Ladakh setelah bentrokan antara pasukan penjaga perbatasan kedua pihak pada bulan Mei lalu. (Baca: Militer China dan India di Ambang Perang, Rusia Mengaku Khawatir )
Ini adalah pertempuran kilat pertama yang memakan korban jiwa di sepanjang Garis Kontrol Aktual (LAC) sejak tahun 1975. Pada tahun 1975, empat tentara India yang sedang berpatroli dibunuh oleh pasukan China di Tulung La, Arunachal Pradesh.
Sementara itu, juru bicara Kementerian Luar Negeri China; Zhao Lijian, mengatakan pasukan India melintasi perbatasan dua kali pada hari Senin. "Memprovokasi dan menyerang personel China, mengakibatkan konfrontasi fisik yang serius antara pasukan perbatasan di kedua sisi," katanya, seperti dikutip Sputniknews.
Pada saat yang sama, pejabat senior itu tidak merujuk kematian apa pun meskipun ada klaim dari pihak militer India. (Baca juga: Ratusan Tentara China dan India Tawuran Batu di Perbatasan )
Pekan lalu, China mengatakan telah mencapai "konsensus positif" dengan India mengenai penyelesaian ketegangan di sepanjang perbatasan.
India dan China berbagi perbatasan dari Arunachal Pradesh dan Ladakh di wilayah utara. New Delhi mengendalikan danau sepanjang 45 km di bagian barat, sedangkan sisanya berada di bawah kendali China. Sebagian besar bentrokan antara pasukan kedua negara terjadi di dekat bagian danau yang disengketakan.
(min)
tulis komentar anda