NATO Berencana Atur Ulang Postur Militer di Eropa Timur
Rabu, 16 Maret 2022 - 16:20 WIB
BRUSSELS - NATO akan memberi tahu komandan militernya untuk menyusun rencana cara baru guna mencegah ancaman Rusia . Langkah ini diambil tiga pekan setelah Moskow mengirim pasukan untuk menginvasi Ukraina .
Para menteri pertahanan dari aliansi tersebut akan memerintahkan penasihat militer di markas NATO pada Rabu (16/3/2022). NATO akan menempatkan lebih banyak pasukan dan pertahanan rudal di Eropa timur, kata para pejabat dan diplomat.
Saat ini setidaknya 10 sekutu terbesar NATO, termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Prancis, telah mengerahkan lebih banyak pasukan, kapal dan pesawat tempur ke sisi timurnya. Mereka juga menginstruksikan sikap siaga. Meski demikian, NATO masih harus mempertimbangkan bagaimana menghadapi situasi keamanan baru di Eropa dalam jangka menengah.
"Kita perlu mengatur ulang postur militer kita untuk realitas baru ini," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, seperti dikutip dari Reuters.
"Para menteri akan memulai diskusi penting tentang langkah-langkah konkret untuk memperkuat keamanan kami untuk jangka panjang, di semua domain," lanjutnya.
Para menteri juga akan mendengar dari timpalannya dari Ukraina Oleksii Reznikov, yang diperkirakan akan meminta lebih banyak senjata dari masing-masing negara NATO, saat serangan Rusia di kota-kota Ukraina berlanjut dan militer Rusia berusaha menguasai Kyiv.
"Kami harus terus menunjukkan dalam tindakan dukungan kami ke Ukraina," kata Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace saat tiba di pertemuan NATO.
Ukraina bukan anggota NATO. Meskipun telah berulang kali mengatakan ingin bergabung untuk mendapatkan keuntungan dari perlindungan NATO. Kiev mengatakan pada hari Selasa, bahwa pihaknya memahami tidak memiliki pintu terbuka untuk keanggotaan NATO dan sedang mencari jenis jaminan keamanan lainnya.
Rudal Rusia menghantam pangkalan Ukraina di dekat perbatasan dengan anggota NATO Polandia pada 13 Maret, membawa invasi ke depan pintu NATO.
Rudal-rudal itu berasal dari Rusia, kata AS, menggarisbawahi kemampuan Moskow untuk menyerang sekutu timur NATO. AS juga telah memperingatkan konsekuensi yang tidak ditentukan bagi Moskow jika Rusia meluncurkan serangan kimia di Ukraina.
NATO, yang didirikan pada tahun 1949 untuk menahan ancaman militer dari Uni Soviet, tidak terikat perjanjian untuk membela Ukraina. Tapi itu harus membela 30 sekutunya.
Para menteri pertahanan dari aliansi tersebut akan memerintahkan penasihat militer di markas NATO pada Rabu (16/3/2022). NATO akan menempatkan lebih banyak pasukan dan pertahanan rudal di Eropa timur, kata para pejabat dan diplomat.
Saat ini setidaknya 10 sekutu terbesar NATO, termasuk Amerika Serikat, Inggris dan Prancis, telah mengerahkan lebih banyak pasukan, kapal dan pesawat tempur ke sisi timurnya. Mereka juga menginstruksikan sikap siaga. Meski demikian, NATO masih harus mempertimbangkan bagaimana menghadapi situasi keamanan baru di Eropa dalam jangka menengah.
"Kita perlu mengatur ulang postur militer kita untuk realitas baru ini," kata Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg, seperti dikutip dari Reuters.
"Para menteri akan memulai diskusi penting tentang langkah-langkah konkret untuk memperkuat keamanan kami untuk jangka panjang, di semua domain," lanjutnya.
Para menteri juga akan mendengar dari timpalannya dari Ukraina Oleksii Reznikov, yang diperkirakan akan meminta lebih banyak senjata dari masing-masing negara NATO, saat serangan Rusia di kota-kota Ukraina berlanjut dan militer Rusia berusaha menguasai Kyiv.
"Kami harus terus menunjukkan dalam tindakan dukungan kami ke Ukraina," kata Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace saat tiba di pertemuan NATO.
Ukraina bukan anggota NATO. Meskipun telah berulang kali mengatakan ingin bergabung untuk mendapatkan keuntungan dari perlindungan NATO. Kiev mengatakan pada hari Selasa, bahwa pihaknya memahami tidak memiliki pintu terbuka untuk keanggotaan NATO dan sedang mencari jenis jaminan keamanan lainnya.
Rudal Rusia menghantam pangkalan Ukraina di dekat perbatasan dengan anggota NATO Polandia pada 13 Maret, membawa invasi ke depan pintu NATO.
Rudal-rudal itu berasal dari Rusia, kata AS, menggarisbawahi kemampuan Moskow untuk menyerang sekutu timur NATO. AS juga telah memperingatkan konsekuensi yang tidak ditentukan bagi Moskow jika Rusia meluncurkan serangan kimia di Ukraina.
NATO, yang didirikan pada tahun 1949 untuk menahan ancaman militer dari Uni Soviet, tidak terikat perjanjian untuk membela Ukraina. Tapi itu harus membela 30 sekutunya.
(esn)
tulis komentar anda