Rusia Kirim Ancaman Mengerikan ke Tentara Bayaran Asing di Ukraina
Selasa, 15 Maret 2022 - 06:56 WIB
“Serangan yang ditargetkan akan berlanjut,” ungkap Konashenkov, secara khusus mengacu pada serangan rudal jelajah pada Minggu di pangkalan militer di Yavorov dan Starichi di dekatnya di Ukraina barat.
Menurut Moskow, salvo rudal menghancurkan fasilitas yang digunakan "Legiun Internasional Ukraina" dan menewaskan "hingga 180 pejuang asing."
Para pejabat Kiev mengatakan bahwa 35 orang tewas dan 130 terluka dalam serangan terhadap Pusat Internasional untuk Penjagaan Perdamaian dan Keamanan, nama resmi pangkalan militer di dekat Yavorov.
Pangkalan itu telah digunakan selama bertahun-tahun oleh personel NATO untuk melatih pasukan Ukraina.
Sementara pihak berwenang Ukraina bersikeras tidak ada pejuang asing yang tewas dalam serangan itu, beberapa media Inggris telah melaporkan bahwa tiga mantan pasukan khusus Inggris tewas di Yavorov, dan "lebih banyak lagi yang tewas di dalam lokasi daripada yang diklaim."
Laporan ini belum dikonfirmasi secara resmi oleh London. Sementara itu, Washington bersikeras tidak ada “pasukan, kontraktor, atau pekerja pemerintah sipil AS” yang hadir di Yavorov.
Moskow mengirim pasukan ke Ukraina bulan lalu, mengutip tujuh tahun kegagalan Kiev menerapkan ketentuan perjanjian Minsk dan berdamai dengan wilayah Donetsk dan Lugansk yang memisahkan diri.
Rusia telah mengakui dua republik Donbass sebagai negara merdeka hanya beberapa hari sebelumnya. Kiev menuduh Moskow melakukan serangan yang tidak beralasan.
Menurut Moskow, salvo rudal menghancurkan fasilitas yang digunakan "Legiun Internasional Ukraina" dan menewaskan "hingga 180 pejuang asing."
Para pejabat Kiev mengatakan bahwa 35 orang tewas dan 130 terluka dalam serangan terhadap Pusat Internasional untuk Penjagaan Perdamaian dan Keamanan, nama resmi pangkalan militer di dekat Yavorov.
Pangkalan itu telah digunakan selama bertahun-tahun oleh personel NATO untuk melatih pasukan Ukraina.
Sementara pihak berwenang Ukraina bersikeras tidak ada pejuang asing yang tewas dalam serangan itu, beberapa media Inggris telah melaporkan bahwa tiga mantan pasukan khusus Inggris tewas di Yavorov, dan "lebih banyak lagi yang tewas di dalam lokasi daripada yang diklaim."
Laporan ini belum dikonfirmasi secara resmi oleh London. Sementara itu, Washington bersikeras tidak ada “pasukan, kontraktor, atau pekerja pemerintah sipil AS” yang hadir di Yavorov.
Moskow mengirim pasukan ke Ukraina bulan lalu, mengutip tujuh tahun kegagalan Kiev menerapkan ketentuan perjanjian Minsk dan berdamai dengan wilayah Donetsk dan Lugansk yang memisahkan diri.
Rusia telah mengakui dua republik Donbass sebagai negara merdeka hanya beberapa hari sebelumnya. Kiev menuduh Moskow melakukan serangan yang tidak beralasan.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda