Hasil Pertemuan Menlu Rusia-Ukraina: Tak Ada Kemajuan Soal Gencatan Senjata
Kamis, 10 Maret 2022 - 22:48 WIB
ANTALYA - Pertemuan selama dua jam antara Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dan Menteri Luar Negeri Ukraina Dmitry Kuleba di Antalya, Turki, Kamis (10/3/2022) tak menghasilkan kesepakatan soal gencatan senjata.
“Tidak ada kemajuan dalam gencatan senjata,” kata Kuleba, seperti dikutip dari situs berita Rusia, Bfm.ru. Kuleba juga mengklarifikasi bahwa ia akan mendiskusikan dengan Lavrov masalah gencatan senjata selama 24 jam, tetapi tidak ada kemajuan dalam masalah ini.
Selain itu, Kuleba mencatat tentang masalah kemanusiaan, dan Kiev mencoba mencari solusi diplomatik untuk situasi tersebut. Ia juga menegaskan, kepemimpinan Ukraina tidak bermaksud untuk memenuhi tuntutan yang diajukan oleh Rusia.
“Kiev tidak bermaksud untuk memenuhi persyaratan yang diajukan oleh Rusia,” Kuleba menekankan. Menurutnya, para pihak harus melakukan pembicaraan yang serius dan substantif, tanpa klise. Sejauh ini, dari sudut pandang Kiev, tidak ada solusi diplomatik untuk konflik tersebut.
Menurut dia, para pihak sepakat untuk terus mencari cara penyelesaian masalah kemanusiaan. Format di mana negosiasi dengan Rusia berlangsung akan dilanjutkan.
Sementara Lavrov menegaskan bahwa inisiatif untuk membuka koridor kemanusiaan setiap hari tetap berlaku. “Rusia tidak menyerang Ukraina dan tidak akan menyerang negara lain, tetapi serangan dari Kiev terhadap DPR dan LPR telah direncanakan, dan direncanakan dengan matang,” kata Menlu Rusia.
Menurut Lavrov, Ukraina "telah dibuat 'anti-Rusia' selama bertahun-tahun." Lavrov mengangkat isu penembakan rumah sakit bersalin di Mariupol, seperti dilansir media. Menurut Lavrov, tidak ada pasien dan staf di rumah sakit bersalin ini, bangunan itu telah lama menjadi basis para ekstremis.
“Adapun soal ekspansi NATO, Rusia menganggap penolakan aliansi untuk mempertimbangkan kepentingan Moskow dalam masalah ekspansi tidak dapat diterima,” kata Lavrov.
Dia menegaskan kembali posisi Federasi Rusia bahwa Moskow mengharapkan status netral dari Ukraina dan siap untuk membahas jaminan keamanannya.
“Tidak ada kemajuan dalam gencatan senjata,” kata Kuleba, seperti dikutip dari situs berita Rusia, Bfm.ru. Kuleba juga mengklarifikasi bahwa ia akan mendiskusikan dengan Lavrov masalah gencatan senjata selama 24 jam, tetapi tidak ada kemajuan dalam masalah ini.
Selain itu, Kuleba mencatat tentang masalah kemanusiaan, dan Kiev mencoba mencari solusi diplomatik untuk situasi tersebut. Ia juga menegaskan, kepemimpinan Ukraina tidak bermaksud untuk memenuhi tuntutan yang diajukan oleh Rusia.
“Kiev tidak bermaksud untuk memenuhi persyaratan yang diajukan oleh Rusia,” Kuleba menekankan. Menurutnya, para pihak harus melakukan pembicaraan yang serius dan substantif, tanpa klise. Sejauh ini, dari sudut pandang Kiev, tidak ada solusi diplomatik untuk konflik tersebut.
Menurut dia, para pihak sepakat untuk terus mencari cara penyelesaian masalah kemanusiaan. Format di mana negosiasi dengan Rusia berlangsung akan dilanjutkan.
Baca Juga
Sementara Lavrov menegaskan bahwa inisiatif untuk membuka koridor kemanusiaan setiap hari tetap berlaku. “Rusia tidak menyerang Ukraina dan tidak akan menyerang negara lain, tetapi serangan dari Kiev terhadap DPR dan LPR telah direncanakan, dan direncanakan dengan matang,” kata Menlu Rusia.
Menurut Lavrov, Ukraina "telah dibuat 'anti-Rusia' selama bertahun-tahun." Lavrov mengangkat isu penembakan rumah sakit bersalin di Mariupol, seperti dilansir media. Menurut Lavrov, tidak ada pasien dan staf di rumah sakit bersalin ini, bangunan itu telah lama menjadi basis para ekstremis.
“Adapun soal ekspansi NATO, Rusia menganggap penolakan aliansi untuk mempertimbangkan kepentingan Moskow dalam masalah ekspansi tidak dapat diterima,” kata Lavrov.
Dia menegaskan kembali posisi Federasi Rusia bahwa Moskow mengharapkan status netral dari Ukraina dan siap untuk membahas jaminan keamanannya.
(esn)
tulis komentar anda