Negosiasi di Turki Gagal, Perang Rusia vs Ukraina Berlanjut
Kamis, 10 Maret 2022 - 19:35 WIB
Lavrov mengatakan pada hari Kamis bahwa Putin tidak akan menolak pertemuan dengan Zelensky untuk membahas masalah spesifik.
Pembicaraan sebelumnya difokuskan terutama pada penciptaan gencatan senjata lokal terbatas untuk menjangkau warga sipil di kota-kota yang terkepung, terutama Mariupol, pelabuhan selatan di mana ratusan ribu orang telah terperangkap tanpa akses ke air, obat-obatan atau makanan dalam kondisi yang disebut Palang Merah sebagai "apokaliptik".
Meskipun gagal mendapatkan jaminan dari Rusia untuk evakuasi, militer Ukraina mengumumkan pada Kamis siang bahwa pada hari yang sama beberapa koridor kemanusiaan akan dibuka.
Warga sipil, lanjut militer Ukraina, akan mencoba mengungsi dengan bus dari wilayah Sumy melalui 3 koridor, dan dari Izum, Mariupol, Volnovakha, Borodianka, Bucha, Irpin, Gostomel.
Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan pada hari Rabu bahwa Rusia telah mengganggu koridor kemanusiaan untuk ketiga kalinya.
Wakil Perdana Menteri Iryna Vereshchuk mengatakan bahwa Ukraina harus mencoba membangun koridor kemanusiaan ke kota pesisir Mariupol yang dikelilingi Laut Azov, atau mengevakuasi warga sipil melalui laut.
Sedangkan Zelensky pada hari Rabu mengatakan bahwa total ada sekitar 35.000 orang yang diselamatkan menggunakan tiga koridor kemanusiaan dari Sumy, Kiev, dan Enerhodar.
"Kami akan melanjutkan besok. Kami sedang mempersiapkan enam koridor. Kami berdoa agar orang-orang akan dibawa keluar dari Mariupol, Izyum, Volnovakha, dan lain-lain. Dibawa ke kota-kota aman di Ukraina kami yang bebas," ujarnya.
Pada hari Kamis, langit di atas Ukraina tetap diperebutkan.
"Telah terjadi penurunan signifikan dalam aktivitas udara Rusia secara keseluruhan di Ukraina dalam beberapa hari terakhir, kemungkinan karena efektivitas dan daya tahan tak terduga dari pasukan Pertahanan Udara Ukraina," kata Kementerian Pertahanan Inggris.
Pembicaraan sebelumnya difokuskan terutama pada penciptaan gencatan senjata lokal terbatas untuk menjangkau warga sipil di kota-kota yang terkepung, terutama Mariupol, pelabuhan selatan di mana ratusan ribu orang telah terperangkap tanpa akses ke air, obat-obatan atau makanan dalam kondisi yang disebut Palang Merah sebagai "apokaliptik".
Meskipun gagal mendapatkan jaminan dari Rusia untuk evakuasi, militer Ukraina mengumumkan pada Kamis siang bahwa pada hari yang sama beberapa koridor kemanusiaan akan dibuka.
Warga sipil, lanjut militer Ukraina, akan mencoba mengungsi dengan bus dari wilayah Sumy melalui 3 koridor, dan dari Izum, Mariupol, Volnovakha, Borodianka, Bucha, Irpin, Gostomel.
Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan pada hari Rabu bahwa Rusia telah mengganggu koridor kemanusiaan untuk ketiga kalinya.
Wakil Perdana Menteri Iryna Vereshchuk mengatakan bahwa Ukraina harus mencoba membangun koridor kemanusiaan ke kota pesisir Mariupol yang dikelilingi Laut Azov, atau mengevakuasi warga sipil melalui laut.
Sedangkan Zelensky pada hari Rabu mengatakan bahwa total ada sekitar 35.000 orang yang diselamatkan menggunakan tiga koridor kemanusiaan dari Sumy, Kiev, dan Enerhodar.
"Kami akan melanjutkan besok. Kami sedang mempersiapkan enam koridor. Kami berdoa agar orang-orang akan dibawa keluar dari Mariupol, Izyum, Volnovakha, dan lain-lain. Dibawa ke kota-kota aman di Ukraina kami yang bebas," ujarnya.
Pada hari Kamis, langit di atas Ukraina tetap diperebutkan.
"Telah terjadi penurunan signifikan dalam aktivitas udara Rusia secara keseluruhan di Ukraina dalam beberapa hari terakhir, kemungkinan karena efektivitas dan daya tahan tak terduga dari pasukan Pertahanan Udara Ukraina," kata Kementerian Pertahanan Inggris.
Lihat Juga :
tulis komentar anda