China Desak Pentagon Buka-bukaan Soal Biolab di Ukraina
Rabu, 09 Maret 2022 - 05:13 WIB
BEIJING - Kementerian Luar Negeri China meminta Amerika Serikat (AS) untuk mengungkapkan informasi tentang dugaan laboratorium biologi Pentagon di Ukraina "sesegera mungkin".
Pada hari Senin, militer Rusia mengatakan pihak berwenang Ukraina telah menghancurkan patogen yang dipelajari di laboratoriumnya. Moskow mengklaim bahwa 30 biolab Ukraina yang dibiayai AS secara aktif telah bekerja sama dengan militer Amerika.
Kiev telah membantah mengembangkan senjata biologis. Menurut situs web kedutaan AS di Kiev, Program Pengurangan Ancaman Biologis Departemen Pertahanan AS hanya berkolaborasi dengan negara-negara mitra untuk melawan ancaman wabah penyakit menular. Pada tahun 2020, kedutaan menyebut teori semacam itu tentang biolab yang didanai AS di Ukraina sebagai "disinformasi".
Berbicara pada konferensi pers, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengklaim bahwa, menurut informasi negaranya, laboratorium di Ukraina hanyalah ”puncak gunung es” dan bahwa Departemen Pertahanan AS ”mengendalikan 336 laboratorium biologi di 30 negara di seluruh dunia”.
"Ini dilakukan dengan dalih bekerja sama untuk mengurangi risiko biosekuriti dan memperkuat kesehatan masyarakat global,” kata Zhao seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (9/3/2022).
Ini adalah pertama kalinya Beijing mengungkapkan angka yang dituduhkan itu. Zhao mengatakan bahwa menurut data yang dirilis oleh Amerika Serikat sendiri, ada 26 laboratorium AS di Ukraina. Mengingat serangan militer Rusia di negara itu, dia mendesak “semua pihak terkait” untuk memastikan keamanan laboratorium.
“Khususnya, Amerika Serikat, sebagai pihak yang paling mengetahui laboratorium ini, harus segera mempublikasikan detail terkait, termasuk virus mana yang disimpan dan penelitian mana yang telah dilakukan,” katanya.
Dia mengklaim AS “secara eksklusif menghalangi” pembentukan mekanisme verifikasi independen. Perilaku seperti itu, kata Zhao, semakin memperburuk kekhawatiran masyarakat internasional.
Menurut sebuah laporan di The Rio Times, kedutaan AS di Ukraina menghapus semua informasi tentang laboratorium bio yang dibiayai Pentagon di negara itu dari situs webnya pada 26 Februari. Namun, jurnalis Dilyana Gaytandzhieva mengklaim staf kedutaan lupa menghapus dokumen yang menunjukkan bahwa Pentagon mendanai dua biolab baru di Kiev dan Odessa.
“Ukraina tidak memiliki kendali atas biolab militer. Pemerintah Ukraina tidak diizinkan untuk merilis informasi sensitif tentang program tersebut,” klaim outlet berita Brasil.
Selama 20 tahun terakhir, Pusat Sains dan Teknologi di Ukraina, yang didirikan bersama dengan Amerika Serikat, menginvestasikan lebih dari USD285 juta dalam sekitar 1.850 proyek yang dilakukan oleh para ilmuwan yang, menurut Gaytandzhieva, sebelumnya bekerja pada pengembangan senjata pemusnah massal.
Otoritas AS belum mengomentari klaim terbaru.
Pada hari Senin, militer Rusia mengatakan pihak berwenang Ukraina telah menghancurkan patogen yang dipelajari di laboratoriumnya. Moskow mengklaim bahwa 30 biolab Ukraina yang dibiayai AS secara aktif telah bekerja sama dengan militer Amerika.
Kiev telah membantah mengembangkan senjata biologis. Menurut situs web kedutaan AS di Kiev, Program Pengurangan Ancaman Biologis Departemen Pertahanan AS hanya berkolaborasi dengan negara-negara mitra untuk melawan ancaman wabah penyakit menular. Pada tahun 2020, kedutaan menyebut teori semacam itu tentang biolab yang didanai AS di Ukraina sebagai "disinformasi".
Berbicara pada konferensi pers, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengklaim bahwa, menurut informasi negaranya, laboratorium di Ukraina hanyalah ”puncak gunung es” dan bahwa Departemen Pertahanan AS ”mengendalikan 336 laboratorium biologi di 30 negara di seluruh dunia”.
"Ini dilakukan dengan dalih bekerja sama untuk mengurangi risiko biosekuriti dan memperkuat kesehatan masyarakat global,” kata Zhao seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (9/3/2022).
Ini adalah pertama kalinya Beijing mengungkapkan angka yang dituduhkan itu. Zhao mengatakan bahwa menurut data yang dirilis oleh Amerika Serikat sendiri, ada 26 laboratorium AS di Ukraina. Mengingat serangan militer Rusia di negara itu, dia mendesak “semua pihak terkait” untuk memastikan keamanan laboratorium.
“Khususnya, Amerika Serikat, sebagai pihak yang paling mengetahui laboratorium ini, harus segera mempublikasikan detail terkait, termasuk virus mana yang disimpan dan penelitian mana yang telah dilakukan,” katanya.
Dia mengklaim AS “secara eksklusif menghalangi” pembentukan mekanisme verifikasi independen. Perilaku seperti itu, kata Zhao, semakin memperburuk kekhawatiran masyarakat internasional.
Menurut sebuah laporan di The Rio Times, kedutaan AS di Ukraina menghapus semua informasi tentang laboratorium bio yang dibiayai Pentagon di negara itu dari situs webnya pada 26 Februari. Namun, jurnalis Dilyana Gaytandzhieva mengklaim staf kedutaan lupa menghapus dokumen yang menunjukkan bahwa Pentagon mendanai dua biolab baru di Kiev dan Odessa.
“Ukraina tidak memiliki kendali atas biolab militer. Pemerintah Ukraina tidak diizinkan untuk merilis informasi sensitif tentang program tersebut,” klaim outlet berita Brasil.
Selama 20 tahun terakhir, Pusat Sains dan Teknologi di Ukraina, yang didirikan bersama dengan Amerika Serikat, menginvestasikan lebih dari USD285 juta dalam sekitar 1.850 proyek yang dilakukan oleh para ilmuwan yang, menurut Gaytandzhieva, sebelumnya bekerja pada pengembangan senjata pemusnah massal.
Otoritas AS belum mengomentari klaim terbaru.
(ian)
tulis komentar anda