Menhan Inggris kepada Putin: Jangan Remehkan Barat!
Minggu, 06 Maret 2022 - 10:28 WIB
LONDON - Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace mengeluarkan peringatan kepada Vladimir Putin , menasihati presiden Rusia itu untuk tidak meremehkan atau "menguji" Barat di tengah invasi berkelanjutannya ke Ukraina .
Itu terjadi setelah Putin mengirim peringatannya sendiri ke negara-negara NATO pada hari Sabtu, mengatakan kepada mereka bahwa setiap upaya untuk memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina akan dianggap memasuki konflik oleh Kremlin.
Dia juga mengecam sanksi yang dikenakan pada Rusia oleh negara-negara seperti Inggris, Uni Eropa dan AS, mengklaim mereka "mirip dengan deklarasi perang."
Namun, dalam sebuah wawancara dengan The Sunday Telegraph, Wallace mengatakan Barat tidak boleh takut pada Putin yang katanya bertindak tidak rasional dan menimbulkan kengerian di Ukraina.
"Hal yang harus dikatakan kepada Putin adalah 'jangan remehkan kami, jangan uji kami',” ujarnya.
“Sejarah dipenuhi dengan para pemimpin otoriter yang meremehkan Barat dan Inggris yang lebih luas. (Putin) jelas meremehkan komunitas internasional,” kata Wallace.
“Jika kita tetap bersatu dan menolak untuk diintimidasi maka saya yakin dia akan gagal,” imbuhnya seperti dilansir dari Independent, Minggu (6/3/2022).
Sekutu barat Ukraina terkunci dalam perseteruan sengit dengan Putin atas invasi berdarahnya. Menurut menteri luar negeri Ukraina, Amerika Serikat (AS) seharusnya siap untuk melepaskan serangkaian sanksi baru terhadap Moskow.
Setelah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang berada di Eropa Timur mengunjungi perbatasan antara Ukraina dan Polandia, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyarankan sanksi lebih lanjut akan diberlakukan oleh AS dalam beberapa hari mendatang dan lebih banyak lagi senjata akan dikirim ke Ukraina.
Berbicara dalam briefing online setelah itu, Ukraina juga mengatakan frustasi bahwa NATO menolak untuk menegakkan zona larangan terbang, bersikeras itu akan menyebabkan lebih banyak kematian warga sipil.
Tetapi Putin sebelumnya bersikeras bahwa Rusia akan melihat setiap langkah ke arah ini sebagai intervensi yang akan menimbulkan ancaman bagi anggota militer Rusia.
“Saat itu juga, kami akan melihat mereka sebagai peserta konflik militer, dan tidak peduli apa anggota mereka,” kata pemimpin Rusia itu dalam pidatonya kepada sekelompok pramugari di pusat pelatihan Aeroflot dekat Moskow.
Itu terjadi setelah Putin mengirim peringatannya sendiri ke negara-negara NATO pada hari Sabtu, mengatakan kepada mereka bahwa setiap upaya untuk memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina akan dianggap memasuki konflik oleh Kremlin.
Dia juga mengecam sanksi yang dikenakan pada Rusia oleh negara-negara seperti Inggris, Uni Eropa dan AS, mengklaim mereka "mirip dengan deklarasi perang."
Namun, dalam sebuah wawancara dengan The Sunday Telegraph, Wallace mengatakan Barat tidak boleh takut pada Putin yang katanya bertindak tidak rasional dan menimbulkan kengerian di Ukraina.
"Hal yang harus dikatakan kepada Putin adalah 'jangan remehkan kami, jangan uji kami',” ujarnya.
“Sejarah dipenuhi dengan para pemimpin otoriter yang meremehkan Barat dan Inggris yang lebih luas. (Putin) jelas meremehkan komunitas internasional,” kata Wallace.
“Jika kita tetap bersatu dan menolak untuk diintimidasi maka saya yakin dia akan gagal,” imbuhnya seperti dilansir dari Independent, Minggu (6/3/2022).
Sekutu barat Ukraina terkunci dalam perseteruan sengit dengan Putin atas invasi berdarahnya. Menurut menteri luar negeri Ukraina, Amerika Serikat (AS) seharusnya siap untuk melepaskan serangkaian sanksi baru terhadap Moskow.
Setelah pertemuan dengan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, yang berada di Eropa Timur mengunjungi perbatasan antara Ukraina dan Polandia, Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyarankan sanksi lebih lanjut akan diberlakukan oleh AS dalam beberapa hari mendatang dan lebih banyak lagi senjata akan dikirim ke Ukraina.
Berbicara dalam briefing online setelah itu, Ukraina juga mengatakan frustasi bahwa NATO menolak untuk menegakkan zona larangan terbang, bersikeras itu akan menyebabkan lebih banyak kematian warga sipil.
Tetapi Putin sebelumnya bersikeras bahwa Rusia akan melihat setiap langkah ke arah ini sebagai intervensi yang akan menimbulkan ancaman bagi anggota militer Rusia.
“Saat itu juga, kami akan melihat mereka sebagai peserta konflik militer, dan tidak peduli apa anggota mereka,” kata pemimpin Rusia itu dalam pidatonya kepada sekelompok pramugari di pusat pelatihan Aeroflot dekat Moskow.
(ian)
tulis komentar anda