Putin: Berlakukan Zona Larangan Terbang Akan Dianggap Ikut Perang

Minggu, 06 Maret 2022 - 08:23 WIB
loading...
Putin: Berlakukan Zona Larangan Terbang Akan Dianggap Ikut Perang
Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan pihak-pihak luar untuk berpikir ulang memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina. Foto/NBC News
A A A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan agar pihak ketiga tidak memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina . Jika itu diberlakukan maka negaranya akan dianggap ikut berpartisipasi dalam perang di Ukraina.

Dia mengatakan Rusia akan melihat setiap langkah ke arah pemberlakukan zona larangan terbang sebagai intervensi yang akan menimbulkan ancaman bagi anggota militer Moskow

"Saat itu juga, kami akan melihat mereka sebagai peserta konflik militer, dan tidak peduli siapa anggota mereka," tegas Presiden Rusia itu dalam pertemuan dengan pilot wanita seperti dilansir dari CBS News, Minggu (6/3/2022).



Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah memohon zona larangan terbang di atas negaranya dan mengecam NATO karena menolak untuk memberlakukannya.

"Semua orang yang mati mulai hari ini juga akan mati karena Anda," ia memperingatkan.

NATO mengatakan zona larangan terbang, yang akan melarang semua pesawat tidak sah terbang di atas Ukraina, dapat memicu perang yang meluas di Eropa. Tetapi ketika Amerika Serikat (AS) dan anggota NATO lainnya mengirim senjata ke Kiev, konflik tersebut sudah menarik negara-negara yang jauh melampaui perbatasan Ukraina.



Pertempuran garis depan sekarang mendekati ibukota Ukraina, Kiev. Dan taktik Rusia menjadi semakin kejam. Sekjen NATO menuduh mereka menggunakan senjata terlarang.

"Kami telah melihat penggunaan bom curah, yang melanggar hukum internasional," kata Sekjen NATO Jens Stoltenberg.

Sementara itu kepala badan pengungsi PBB, Filippo Grandi mengatakan kepada Reuters, jumlah orang yang melarikan diri dari Ukraina di tengah invasi Rusia dapat meningkat menjadi 1,5 juta pada akhir pekan ini.

Dia menggambarkan situasinya sebagai "krisis pengungsi yang bergerak paling cepat yang pernah kita lihat di Eropa sejak akhir Perang Dunia II.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1503 seconds (0.1#10.140)