4 Jet Tempur Su-27 dan Drone Bayraktar Ukraina Ditembak Jatuh di Barat Kiev
Minggu, 06 Maret 2022 - 00:35 WIB
DONBASS - Empat jet tempur Su-27 Ukraina, satu helikopter Mil Mi-8, dan satu drone Bayraktar TB-2 buatan Turki ditembak jatuh di daerah sekitar Zhytomir pada Sabtu (5/3/2022).
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengumumkan kabar itu di tengah pertempuran yang masih berlanjut di Ukraina.
Rusia melancarkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari 2022, berdalih kegagalan Kiev mengimplementasikan perjanjian Minsk dan ancaman menarik diri dari Memorandum Budapest.
Angkatan Bersenjata Rusia menghancurkan sebagian besar lapangan udara militer Ukraina, serta pesawat militer, selama hari pertama operasi.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan empat jet tempur itu jatuh dalam pertempuran udara, sementara pertahanan udara di darat menjatuhkan helikopter Mi-8, drone Bayraktar, serta satu jet tempur Su-25 (nama pelaporan NATO: Frogfoot).
“Selain itu, Angkatan Bersenjata Rusia menghancurkan lima radar Ukraina dan dua sistem pertahanan udara Buk M-1,” papar Konashenkov.
Sebagian besar Angkatan Udara Ukraina dihancurkan selama hari-hari pertama operasi khusus Rusia, yang diluncurkan pada 24 Februari oleh Presiden Vladimir Putin.
“Sebanyak 69 jet tempur hancur di darat dalam serangan udara di lapangan udara militer,” ungkap pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.
“21 jet tempur lainnya ditembak jatuh di udara,” papar pernyataan kementerian itu.
“Selain itu, militer Rusia telah menembak jatuh 59 drone Ukraina, menghancurkan 748 tank dan kendaraan lapis baja lainnya, 76 sistem peluncuran roket ganda, dan 274 unit artileri sejak awal operasi,” ungkap Konashenkov.
Rusia meluncurkan operasi khusus dengan alasan kegagalan Kiev memenuhi perjanjian Minsk dengan terus menembaki Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk (DPR dan LPR).
Presiden Vladimir Putin mengatakan tujuan dari operasi tersebut adalah demiliterisasi Ukraina melalui penghapusan senjata yang membahayakan Rusia dan memastikan netralitasnya, serta de-Nazifikasi negara tersebut.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
Kementerian Pertahanan (Kemhan) Rusia mengumumkan kabar itu di tengah pertempuran yang masih berlanjut di Ukraina.
Rusia melancarkan operasi militer khusus di Ukraina pada 24 Februari 2022, berdalih kegagalan Kiev mengimplementasikan perjanjian Minsk dan ancaman menarik diri dari Memorandum Budapest.
Angkatan Bersenjata Rusia menghancurkan sebagian besar lapangan udara militer Ukraina, serta pesawat militer, selama hari pertama operasi.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengatakan empat jet tempur itu jatuh dalam pertempuran udara, sementara pertahanan udara di darat menjatuhkan helikopter Mi-8, drone Bayraktar, serta satu jet tempur Su-25 (nama pelaporan NATO: Frogfoot).
“Selain itu, Angkatan Bersenjata Rusia menghancurkan lima radar Ukraina dan dua sistem pertahanan udara Buk M-1,” papar Konashenkov.
Sebagian besar Angkatan Udara Ukraina dihancurkan selama hari-hari pertama operasi khusus Rusia, yang diluncurkan pada 24 Februari oleh Presiden Vladimir Putin.
“Sebanyak 69 jet tempur hancur di darat dalam serangan udara di lapangan udara militer,” ungkap pernyataan Kementerian Pertahanan Rusia.
“21 jet tempur lainnya ditembak jatuh di udara,” papar pernyataan kementerian itu.
“Selain itu, militer Rusia telah menembak jatuh 59 drone Ukraina, menghancurkan 748 tank dan kendaraan lapis baja lainnya, 76 sistem peluncuran roket ganda, dan 274 unit artileri sejak awal operasi,” ungkap Konashenkov.
Rusia meluncurkan operasi khusus dengan alasan kegagalan Kiev memenuhi perjanjian Minsk dengan terus menembaki Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk (DPR dan LPR).
Presiden Vladimir Putin mengatakan tujuan dari operasi tersebut adalah demiliterisasi Ukraina melalui penghapusan senjata yang membahayakan Rusia dan memastikan netralitasnya, serta de-Nazifikasi negara tersebut.
Lihat Juga: Eks Analis CIA Sebut Biden Mirip Pelaku Bom Bunuh Diri, Wariskan Perang Besar pada Trump
(sya)
tulis komentar anda