Tak Mau Perang Langsung dengan Rusia, AS Tolak Terapkan NFZ Ukraina
Kamis, 03 Maret 2022 - 13:14 WIB
Bangunan di Irpin, Kiev, Ukraina, luluh lantak akibat invasi Rusia. AS menolak menerapkan zona larangan terbang (NFZ) di wilayah udara Ukraina karena bisa picu perang langsung Amerika dengan Rusia. Foto/REUTERS/Serhii Nuzhnenko
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menolak memberlakukan zona larangan terbang (NFZ) di atas wilayah udara Ukraina seperti permintaan Kiev. Alasannya, penerapan seperti itu bisa memicu perang langsung Amerika dengan Rusia .
Penolakan itu disampaikan kepala Pentagon atau Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin. Dia mengatakan pemberlakuan NFZ di wilayah itu pasti akan memicu konflik panas di antara kekuatan nuklir.
Berbicara kepada jurnalis NBC, Lester Holt, untuk wawancara yang ditayangkan pada hari Rabu (2/3/2022), kepala Pentagon setuju bahwa NFZ adalah "non-starter"—sebuah pernyataan yang sejalan dengan janji Presiden Joe Biden bahwa pasukan Amerika tidak akan secara langsung campur tangan dalam konflik di Ukraina.
“Presiden Biden sudah jelas bahwa pasukan AS tidak akan melawan Rusia di Ukraina, dan jika Anda menetapkan zona larangan terbang, tentu saja untuk menegakkan zona larangan terbang itu, Anda harus melibatkan pesawat Rusia. Dan sekali lagi, itu akan membuat kita berperang dengan Rusia,” kata Austin.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta Amerika Serikat dan NATO untuk mengendalikan bagian-bagian penting dari wilayah udara negaranya. Tujuannya, untuk mengganggu operasi udara Rusia.
Namun, Washington lagi-lagi enggan memenuhi permintaan Zelensky itu.
Selama briefing awal pekan ini, juru bicara Gedung Putih Jen Psaki juga mencatat risiko yang terkait dengan penegakan NFZ.
“Itu pasti meningkat dan berpotensi menempatkan kami di tempat dalam konflik militer dengan Rusia. Itu adalah sesuatu yang tidak ingin dilakukan presiden,” katanya.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah menggemakan sikap serupa, dengan mengatakan bahwa untuk terlibat secara aktif dalam konflik dengan Rusia adalah langkah besar yang tidak dipikirkan oleh anggota mana pun dari aliansi NATO.
"NFZ tidak ada dalam agenda," kata Johnson.
Penolakan itu disampaikan kepala Pentagon atau Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin. Dia mengatakan pemberlakuan NFZ di wilayah itu pasti akan memicu konflik panas di antara kekuatan nuklir.
Berbicara kepada jurnalis NBC, Lester Holt, untuk wawancara yang ditayangkan pada hari Rabu (2/3/2022), kepala Pentagon setuju bahwa NFZ adalah "non-starter"—sebuah pernyataan yang sejalan dengan janji Presiden Joe Biden bahwa pasukan Amerika tidak akan secara langsung campur tangan dalam konflik di Ukraina.
“Presiden Biden sudah jelas bahwa pasukan AS tidak akan melawan Rusia di Ukraina, dan jika Anda menetapkan zona larangan terbang, tentu saja untuk menegakkan zona larangan terbang itu, Anda harus melibatkan pesawat Rusia. Dan sekali lagi, itu akan membuat kita berperang dengan Rusia,” kata Austin.
Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meminta Amerika Serikat dan NATO untuk mengendalikan bagian-bagian penting dari wilayah udara negaranya. Tujuannya, untuk mengganggu operasi udara Rusia.
Namun, Washington lagi-lagi enggan memenuhi permintaan Zelensky itu.
Selama briefing awal pekan ini, juru bicara Gedung Putih Jen Psaki juga mencatat risiko yang terkait dengan penegakan NFZ.
“Itu pasti meningkat dan berpotensi menempatkan kami di tempat dalam konflik militer dengan Rusia. Itu adalah sesuatu yang tidak ingin dilakukan presiden,” katanya.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson telah menggemakan sikap serupa, dengan mengatakan bahwa untuk terlibat secara aktif dalam konflik dengan Rusia adalah langkah besar yang tidak dipikirkan oleh anggota mana pun dari aliansi NATO.
"NFZ tidak ada dalam agenda," kata Johnson.
(min)
tulis komentar anda