Viral, Wanita Ukraina Sendirian Memaki Para Tentara Bersenjata Rusia
Jum'at, 25 Februari 2022 - 16:25 WIB
HENICHESK - Seorang wanita Ukraina menuai pujian karena sendirian menghadapi dan memaki para tentara bersenjata Rusia . Aksi beraninya direkam seseorang yang videonya kini viral di media sosial.
Kejadian itu berlangsung di Henichesk, sebuah kota di sepanjang Laut Azov di Ukraina selatan. Dia memaki dua tentara Rusia bersenjata berat dan menuntut untuk mengetahui apa yang mereka lakukan di negaranya.
"Apa yang Anda lakukan di tanah kami?" teriak wanita itu dengan marah sembari melontarkan makian kasar, seperti dikutip news.com.au, Jumat (25/2/2022).
Menawarkan terjemahan video, seorang pengguna Twitter mengatakan salah seorang tentara Rusia menanggapi dengan mendesak wanita itu untuk tidak terus memperburuk situasi.
“Anda harus meletakkan biji bunga matahari di saku Anda sehingga mereka akan tumbuh di tanah Ukraina setelah Anda mati,” lanjut wanita tersebut.
"Mulai saat ini Anda dikutuk, saya memberitahu Anda."
Rekaman video itu membuat banyak warga Ukraina memberikan pujian. "Itu adalah salah satu wanita badass di sana," kata seorang warga Ukraina pengguna Twitter.
“Keberaniannya luar biasa! Terima kasih! Kami berdiri bersama Anda!” tulis yang lain.
Ukraina mengerahkan pasukannya saat pasukan Rusia terus menekan lebih dekat ke ibu kota negara itu, di mana pemimpin negara itu menyerukan rakyat mengangkat senjata untuk melawan invasi Moskow.
Ukraina sekarang berada di bawah darurat militer, di mana wartawan di lapangan melaporkan bahwa Kementerian Dalam Negeri dan Layanan Penjaga Perbatasan Negara mengatakan ini berarti pria berusia antara 18 dan 60 dilarang meninggalkan negara itu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memerintahkan mobilisasi militer umum pada Kamis malam.
Deklarasi tersebut menyatakan langkah itu diperlukan untuk memastikan pertahanan negara, menjaga kesiapan tempur dan mobilisasi Angkatan Bersenjata Ukraina dan formasi militer lainnya.
Wajib militer dan tentara cadangan di semua wilayah akan dipanggil, dengan keputusan ditetapkan untuk berlangsung selama 90 hari.
Zelenskyy memerintahkan Staf Umum untuk menentukan berapa banyak prajurit yang akan dipanggil dan dalam urutan apa.
Pada hari Kamis, Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan serangan militer besar-besaran terhadap Ukraina, memerintahkan ratusan tentara melintasi perbatasan.
Puluhan kematian dan ratusan cedera telah dilaporkan, dengan ledakan terdengar di setidaknya lima kota, termasuk Kharkiv dan Ibu Kota Ukraina; Kiev.
Rusia kini telah merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl yang terkenal, memberi mereka akses ke rute tercepat dari Rusia ke Kiev.
Namun, pasukan Ukraina bertekad untuk melawan pasukan Rusia, di mana Presiden Zelenskyy mendesak orang untuk melawan invasi.
“Kami akan memberikan senjata kepada siapa saja yang ingin membela negara. Bersiaplah untuk mendukung Ukraina di alun-alun kota kami,” katanya dalam sebuah posting Twitter.
"Kami akan mencabut sanksi terhadap semua warga Ukraina yang siap membela negara kami sebagai bagian dari pertahanan teritorial dengan senjata di tangan."
Zelenskyy mengumumkan darurat militer kemarin tepat sebelum Rusia memulai serangannya.
Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksiy Reznikov, menindaklanjuti seruan ini dengan mendesak siapa pun yang ingin membela Ukraina untuk segera mendaftar di militer.
"Satu-satunya hal yang diperlukan untuk mendaftar ke pasukan pertahanan negara adalah paspor Ukraina," kata Reznikov.
“Musuh menyerang, tetapi tentara kita tidak bisa dihancurkan,” katanya. "Ukraina bergerak ke mode pertahanan habis-habisan."
Pasukan Ukraina telah melawan serangan Rusia, mengeklaim telah menembak jatuh empat helikopter serang KA-52 Alligator selama pertempuran untuk pangkalan udara Gostomel.
Helikopter kelima dilaporkan terpaksa melakukan pendaratan darurat di lapangan terdekat menyusul kebakaran hebat.
Pada hari Kamis, Rusia mengirim 20 helikopter ke pangkalan militer di Bandara Gostomel, dengan rekaman mengejutkan menunjukkan helikopter meluncur di langit sebelum serangan.
Helikopter terlihat terbang rendah dan tampak menembakkan suar saat mereka bergerak.
Asap terlihat membubung di latar belakang dari lanskap yang hancur di tengah pertumpahan darah yang telah menjerumuskan Eropa ke dalam krisis baru.
Kantor kepresidenan Kiev mengatakan ada "pertempuran sengit" di bandara.
Sementara pasukan Ukraina dilaporkan berhasil menjatuhkan beberapa helikopter, Rusia berhasil menguasai daerah tersebut.
Ukraina juga mengeklaim telah menembak enam jet tempur Rusia dari langit di atas wilayah Donbas.
Negara itu juga mengungkapkan telah membunuh sekitar 50 "penjajah Rusia" saat mengambil kembali kendali atas kota garis depan timur Shchastya.
“Shchastya terkendali. 50 penjajah Rusia tewas. Pesawat Rusia lainnya dihancurkan di distrik Kramatorsk. Ini yang keenam,” kata militer Ukraina.
Kejadian itu berlangsung di Henichesk, sebuah kota di sepanjang Laut Azov di Ukraina selatan. Dia memaki dua tentara Rusia bersenjata berat dan menuntut untuk mengetahui apa yang mereka lakukan di negaranya.
"Apa yang Anda lakukan di tanah kami?" teriak wanita itu dengan marah sembari melontarkan makian kasar, seperti dikutip news.com.au, Jumat (25/2/2022).
Menawarkan terjemahan video, seorang pengguna Twitter mengatakan salah seorang tentara Rusia menanggapi dengan mendesak wanita itu untuk tidak terus memperburuk situasi.
“Anda harus meletakkan biji bunga matahari di saku Anda sehingga mereka akan tumbuh di tanah Ukraina setelah Anda mati,” lanjut wanita tersebut.
"Mulai saat ini Anda dikutuk, saya memberitahu Anda."
Rekaman video itu membuat banyak warga Ukraina memberikan pujian. "Itu adalah salah satu wanita badass di sana," kata seorang warga Ukraina pengguna Twitter.
“Keberaniannya luar biasa! Terima kasih! Kami berdiri bersama Anda!” tulis yang lain.
Ukraina mengerahkan pasukannya saat pasukan Rusia terus menekan lebih dekat ke ibu kota negara itu, di mana pemimpin negara itu menyerukan rakyat mengangkat senjata untuk melawan invasi Moskow.
Ukraina sekarang berada di bawah darurat militer, di mana wartawan di lapangan melaporkan bahwa Kementerian Dalam Negeri dan Layanan Penjaga Perbatasan Negara mengatakan ini berarti pria berusia antara 18 dan 60 dilarang meninggalkan negara itu.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy memerintahkan mobilisasi militer umum pada Kamis malam.
Deklarasi tersebut menyatakan langkah itu diperlukan untuk memastikan pertahanan negara, menjaga kesiapan tempur dan mobilisasi Angkatan Bersenjata Ukraina dan formasi militer lainnya.
Wajib militer dan tentara cadangan di semua wilayah akan dipanggil, dengan keputusan ditetapkan untuk berlangsung selama 90 hari.
Zelenskyy memerintahkan Staf Umum untuk menentukan berapa banyak prajurit yang akan dipanggil dan dalam urutan apa.
Pada hari Kamis, Presiden Rusia Vladimir Putin melancarkan serangan militer besar-besaran terhadap Ukraina, memerintahkan ratusan tentara melintasi perbatasan.
Puluhan kematian dan ratusan cedera telah dilaporkan, dengan ledakan terdengar di setidaknya lima kota, termasuk Kharkiv dan Ibu Kota Ukraina; Kiev.
Rusia kini telah merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl yang terkenal, memberi mereka akses ke rute tercepat dari Rusia ke Kiev.
Namun, pasukan Ukraina bertekad untuk melawan pasukan Rusia, di mana Presiden Zelenskyy mendesak orang untuk melawan invasi.
“Kami akan memberikan senjata kepada siapa saja yang ingin membela negara. Bersiaplah untuk mendukung Ukraina di alun-alun kota kami,” katanya dalam sebuah posting Twitter.
"Kami akan mencabut sanksi terhadap semua warga Ukraina yang siap membela negara kami sebagai bagian dari pertahanan teritorial dengan senjata di tangan."
Zelenskyy mengumumkan darurat militer kemarin tepat sebelum Rusia memulai serangannya.
Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksiy Reznikov, menindaklanjuti seruan ini dengan mendesak siapa pun yang ingin membela Ukraina untuk segera mendaftar di militer.
"Satu-satunya hal yang diperlukan untuk mendaftar ke pasukan pertahanan negara adalah paspor Ukraina," kata Reznikov.
“Musuh menyerang, tetapi tentara kita tidak bisa dihancurkan,” katanya. "Ukraina bergerak ke mode pertahanan habis-habisan."
Pasukan Ukraina telah melawan serangan Rusia, mengeklaim telah menembak jatuh empat helikopter serang KA-52 Alligator selama pertempuran untuk pangkalan udara Gostomel.
Helikopter kelima dilaporkan terpaksa melakukan pendaratan darurat di lapangan terdekat menyusul kebakaran hebat.
Pada hari Kamis, Rusia mengirim 20 helikopter ke pangkalan militer di Bandara Gostomel, dengan rekaman mengejutkan menunjukkan helikopter meluncur di langit sebelum serangan.
Helikopter terlihat terbang rendah dan tampak menembakkan suar saat mereka bergerak.
Asap terlihat membubung di latar belakang dari lanskap yang hancur di tengah pertumpahan darah yang telah menjerumuskan Eropa ke dalam krisis baru.
Kantor kepresidenan Kiev mengatakan ada "pertempuran sengit" di bandara.
Sementara pasukan Ukraina dilaporkan berhasil menjatuhkan beberapa helikopter, Rusia berhasil menguasai daerah tersebut.
Ukraina juga mengeklaim telah menembak enam jet tempur Rusia dari langit di atas wilayah Donbas.
Negara itu juga mengungkapkan telah membunuh sekitar 50 "penjajah Rusia" saat mengambil kembali kendali atas kota garis depan timur Shchastya.
“Shchastya terkendali. 50 penjajah Rusia tewas. Pesawat Rusia lainnya dihancurkan di distrik Kramatorsk. Ini yang keenam,” kata militer Ukraina.
(min)
tulis komentar anda