Ukraina Sendirian Hadapi Serangan Rusia, Mengapa AS dan NATO Hanya Menonton?
Jum'at, 25 Februari 2022 - 14:49 WIB
KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Jumat (25/2/2022) mengatakan negaranya ditinggalkan sendiri untuk melawan serangan Rusia . Keberpihakan Amerika Serikat (AS) dan aliansi yang dipimpinnya; NATO, tak lebih hanya ucapan.
Menurut Zelensky, invasi besar-besaran Moskow pada hari pertama sudah menewaskan lebih dari 130 orang Ukraina. Jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah lagi pada invasi pada hari kedua.
"Kami ditinggalkan sendirian untuk membela negara kami," kata Zelensky dalam pidato video kepada bangsanya, Jumat dini hari.
"Siapa yang siap bertarung bersama kami? Saya tidak melihat siapa pun. Siapa yang siap memberi Ukraina jaminan keanggotaan NATO? Semua orang takut," ujarnya, seperti dikutip AFP.
AS dan anggota-anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) hanya bisa menonton dan marah saat Rusia menyerang Ukraina dengan kemarahan. Selebihnya, NATO hanya mengerahkan ribuan tentara ke Eropa Timur untuk melindungi anggota aliansi mereka, bukan Ukraina.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyebut langkah Rusia sebagai tindakan perang yang brutal dan menegaskan pada Kamis bahwa aliansi militer tersebut akan mempertahankan setiap inci wilayahnya jika Rusia menyerang negara anggota, sesuatu yang menurut para ahli militer tidak mungkin terjadi.
Terlepas dari perang yang sedang berlangsung dan meningkatnya korban, NATO tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina, melainkan memperkuat sayap timurnya sendiri.
“Kami tidak memiliki rencana [untuk mengerahkan] pasukan NATO ke Ukraina,” kata Stoltenberg pada konferensi pers hari Kamis. "Kami telah meningkatkan dan kami meningkatkan kehadiran pasukan NATO di bagian timur aliansi pada wilayah NATO.”
Menurut Zelensky, invasi besar-besaran Moskow pada hari pertama sudah menewaskan lebih dari 130 orang Ukraina. Jumlah korban tewas kemungkinan akan bertambah lagi pada invasi pada hari kedua.
"Kami ditinggalkan sendirian untuk membela negara kami," kata Zelensky dalam pidato video kepada bangsanya, Jumat dini hari.
"Siapa yang siap bertarung bersama kami? Saya tidak melihat siapa pun. Siapa yang siap memberi Ukraina jaminan keanggotaan NATO? Semua orang takut," ujarnya, seperti dikutip AFP.
AS dan anggota-anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) hanya bisa menonton dan marah saat Rusia menyerang Ukraina dengan kemarahan. Selebihnya, NATO hanya mengerahkan ribuan tentara ke Eropa Timur untuk melindungi anggota aliansi mereka, bukan Ukraina.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyebut langkah Rusia sebagai tindakan perang yang brutal dan menegaskan pada Kamis bahwa aliansi militer tersebut akan mempertahankan setiap inci wilayahnya jika Rusia menyerang negara anggota, sesuatu yang menurut para ahli militer tidak mungkin terjadi.
Terlepas dari perang yang sedang berlangsung dan meningkatnya korban, NATO tidak akan mengirim pasukan ke Ukraina, melainkan memperkuat sayap timurnya sendiri.
“Kami tidak memiliki rencana [untuk mengerahkan] pasukan NATO ke Ukraina,” kata Stoltenberg pada konferensi pers hari Kamis. "Kami telah meningkatkan dan kami meningkatkan kehadiran pasukan NATO di bagian timur aliansi pada wilayah NATO.”
tulis komentar anda