Korban Tewas Tanah Longsor Brasil Jadi 94, Puluhan Masih Hilang
Kamis, 17 Februari 2022 - 16:07 WIB
PETROPOLIS - Jumlah korban tewas tanah longsor akibat hujan deras yang mengguyur kota Petropolis, Brasil bertambah menjadi 94 orang dan puluhan lainnya masih hilang.
Wali Kota Petropolis, yang terletak di pegunungan, Rubens Bomtempo bahkan tidak dapat memberikan perkiraan jumlah orang yang hilang, dengan upaya pencarian masih berlangsung.
"Kami belum tahu skala penuh dari ini," kata Bomtempo pada konferensi pers Rabu. “Itu adalah hari yang sulit, hari yang sulit,” imbuhnya seperti dilansir dari AP, Kamis (17/2/2022).
Lebih dari 24 jam setelah banjir mematikan pada Selasa pagi, para penyintas menggali untuk menemukan orang-orang terkasih yang hilang. Kantor kejaksaan Rio de Janeiro mengatakan dalam sebuah pernyataan Rabu malam bahwa mereka telah menyusun daftar 35 orang yang belum ditemukan.
Rekaman yang diposting di media sosial menunjukkan arus deras menyeret mobil dan rumah melalui jalan-jalan dan air berputar-putar di kota. Satu video menunjukkan dua bus tenggelam ke sungai yang meluap ketika penumpangnya memanjat keluar jendela, berebut untuk menyelamatkan diri. Beberapa tidak berhasil dan hanyut, hilang dari pandangan.
Pada Rabu pagi, rumah-rumah dibiarkan terkubur di bawah lumpur sementara peralatan dan mobil berserakan di jalanan.
Petropolis, dinamai mantan kaisar Brasil, telah menjadi tempat perlindungan bagi orang-orang yang melarikan diri dari panasnya musim panas dan turis yang ingin menjelajahi apa yang disebut "Kota Kekaisaran."
Kemakmurannya juga telah menarik penduduk yang lebih miskin dari daerah-daerah miskin di Rio. Populasinya tumbuh secara sembarangan, mendaki lereng gunung yang sekarang ditutupi dengan tempat tinggal kecil yang rapat. Banyak di antaranya berada di daerah yang tidak layak untuk dibangun dan menjadi lebih rentan oleh deforestasi dan drainase yang tidak memadai.
Wali Kota Petropolis, yang terletak di pegunungan, Rubens Bomtempo bahkan tidak dapat memberikan perkiraan jumlah orang yang hilang, dengan upaya pencarian masih berlangsung.
"Kami belum tahu skala penuh dari ini," kata Bomtempo pada konferensi pers Rabu. “Itu adalah hari yang sulit, hari yang sulit,” imbuhnya seperti dilansir dari AP, Kamis (17/2/2022).
Lebih dari 24 jam setelah banjir mematikan pada Selasa pagi, para penyintas menggali untuk menemukan orang-orang terkasih yang hilang. Kantor kejaksaan Rio de Janeiro mengatakan dalam sebuah pernyataan Rabu malam bahwa mereka telah menyusun daftar 35 orang yang belum ditemukan.
Rekaman yang diposting di media sosial menunjukkan arus deras menyeret mobil dan rumah melalui jalan-jalan dan air berputar-putar di kota. Satu video menunjukkan dua bus tenggelam ke sungai yang meluap ketika penumpangnya memanjat keluar jendela, berebut untuk menyelamatkan diri. Beberapa tidak berhasil dan hanyut, hilang dari pandangan.
Pada Rabu pagi, rumah-rumah dibiarkan terkubur di bawah lumpur sementara peralatan dan mobil berserakan di jalanan.
Petropolis, dinamai mantan kaisar Brasil, telah menjadi tempat perlindungan bagi orang-orang yang melarikan diri dari panasnya musim panas dan turis yang ingin menjelajahi apa yang disebut "Kota Kekaisaran."
Kemakmurannya juga telah menarik penduduk yang lebih miskin dari daerah-daerah miskin di Rio. Populasinya tumbuh secara sembarangan, mendaki lereng gunung yang sekarang ditutupi dengan tempat tinggal kecil yang rapat. Banyak di antaranya berada di daerah yang tidak layak untuk dibangun dan menjadi lebih rentan oleh deforestasi dan drainase yang tidak memadai.
Lihat Juga :
tulis komentar anda