Estonia Ikut-ikutan Sebut Rusia Bakal Serang Ukraina
Kamis, 17 Februari 2022 - 05:48 WIB
TALLIN - Kekhawatiran bahwa Rusia bakal menginvasi Ukraina tampaknya belum reda meski Moskow telah mengumumkan penarikan pasukannya. Terbaru, peringatan bahwa Rusia dapat menyerang negara tetangganya itu dilontarkan Estonia .
Rusia terus memindahkan pasukan ke perbatasan Ukraina dan kemungkinan akan melancarkan serangan militer "terbatas" terhadap negara itu. Hal itu dikatakan oleh kepala Badan Intelijen Luar Negeri Estonia Mikk Marran.
Menurut Marran serangan itu akan mencakup pemboman rudal dan pendudukan "medan utama" di Ukraina.
“Saat ini, penilaian kami adalah bahwa mereka akan menghindari kota-kota dengan populasi besar, karena dibutuhkan banyak pasukan untuk mengendalikan daerah-daerah itu. Tetapi tidak ada pemahaman yang jelas tentang jalan apa yang mungkin dieksploitasi oleh pasukan Rusia,” katanya pada konferensi pers yang diadakan untuk memperkenalkan laporan tahunan layanan tersebut seperti dilansir dari US News, Kamis (17/2/2022).
Kemungkinan lain, menurut intelijen Estonia, dapat diintensifkan pertempuran dari dua wilayah memisahkan diri yang didukung Rusia di Ukraina timur.
Dikatakan oleh Marran bahwa eskalasi semacam itu "sangat mungkin," dan dengan cara ini Rusia kemungkinan mendapat penyangkalan yang masuk akal dan menghindari sanksi.
"Jika Rusia berhasil di Ukraina, itu akan mendorongnya untuk meningkatkan tekanan di Baltik di tahun-tahun mendatang. Ancaman perang telah menjadi alat kebijakan utama bagi Putin," ujarnya.
Marran mengatakan intelijen Estonia mengetahui sekitar 10 kelompok tempur tentara Rusia bergerak menuju perbatasan Ukraina, di mana 100 kelompok tempur militer Rusia, atau sekitar 170.000 tentara, telah dikerahkan.
Rusia terus memindahkan pasukan ke perbatasan Ukraina dan kemungkinan akan melancarkan serangan militer "terbatas" terhadap negara itu. Hal itu dikatakan oleh kepala Badan Intelijen Luar Negeri Estonia Mikk Marran.
Menurut Marran serangan itu akan mencakup pemboman rudal dan pendudukan "medan utama" di Ukraina.
“Saat ini, penilaian kami adalah bahwa mereka akan menghindari kota-kota dengan populasi besar, karena dibutuhkan banyak pasukan untuk mengendalikan daerah-daerah itu. Tetapi tidak ada pemahaman yang jelas tentang jalan apa yang mungkin dieksploitasi oleh pasukan Rusia,” katanya pada konferensi pers yang diadakan untuk memperkenalkan laporan tahunan layanan tersebut seperti dilansir dari US News, Kamis (17/2/2022).
Kemungkinan lain, menurut intelijen Estonia, dapat diintensifkan pertempuran dari dua wilayah memisahkan diri yang didukung Rusia di Ukraina timur.
Dikatakan oleh Marran bahwa eskalasi semacam itu "sangat mungkin," dan dengan cara ini Rusia kemungkinan mendapat penyangkalan yang masuk akal dan menghindari sanksi.
"Jika Rusia berhasil di Ukraina, itu akan mendorongnya untuk meningkatkan tekanan di Baltik di tahun-tahun mendatang. Ancaman perang telah menjadi alat kebijakan utama bagi Putin," ujarnya.
Marran mengatakan intelijen Estonia mengetahui sekitar 10 kelompok tempur tentara Rusia bergerak menuju perbatasan Ukraina, di mana 100 kelompok tempur militer Rusia, atau sekitar 170.000 tentara, telah dikerahkan.
Baca Juga
tulis komentar anda