Tangkal Pengaruh China, AS Akan Kembali Buka Kedutaan di Kepulauan Solomon
Sabtu, 12 Februari 2022 - 14:02 WIB
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) berencana untuk mendirikan kembali kedutaan besar di Kepulauan Solomon . Hal itu diungkapkan pejabat senior Departemen Luar Negeri AS, ketika Washington berusaha untuk meningkatkan kehadirannya di wilayah di mana China dengan cepat memperluas pengaruhnya.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinke n akan mengumumkan pembukaan kedutaan baru di negara kepulauan Pasifik selama kunjungan ke Fiji, 29 tahun setelah negara itu men-downgrade kehadiran diplomatiknya di Honiara.
Langkah itu dilakukan hanya beberapa bulan setelah kerusuhan di rantai kepulauan berpenduduk 800.000 orang itu pada November lalu ketika pengunjuk rasa mencoba menyerbu parlemen dan kemudian mengamuk selama tiga hari, membakar sebagian besar Chinatown di Ibu Kota Honiara.
Kerusuhan dipicu oleh sikap oposisi terhadap Perdana Menteri veteran Manasseh Sogavare dan sebagian didorong oleh kemiskinan, pengangguran serta persaingan antar pulau, tetapi sentimen anti-China juga berperan.
Amerika Serikat menutup kedutaannya di ibu kota Kepulauan Solomon pada 1993 dan sekarang diwakili oleh konsulat di sana, dengan kedutaan besar di Ibu Kota Papua Nugini, Port Moresby.
Seorang diplomat di kedutaan AS di Port Moresby mengatakan pembukaan kembali misi di Kepulauan Solomon akan membangun upaya AS untuk menempatkan lebih banyak staf diplomatik di seluruh wilayah.
"Tujuannya adalah untuk lebih terlibat dengan tetangga Pasifik kami, menghubungkan program dan sumber daya AS dengan kebutuhan di lapangan, dan membangun hubungan antar-warga," kata diplomat itu seperti dilansir dari France24, Sabtu (12/2/2022).
Diplomat itu juga mengatakan pemerintah AS telah memberikan vaksin dan bantuan lain ke Kepulauan Solomon dalam memerangi pandemi COVID-19.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinke n akan mengumumkan pembukaan kedutaan baru di negara kepulauan Pasifik selama kunjungan ke Fiji, 29 tahun setelah negara itu men-downgrade kehadiran diplomatiknya di Honiara.
Langkah itu dilakukan hanya beberapa bulan setelah kerusuhan di rantai kepulauan berpenduduk 800.000 orang itu pada November lalu ketika pengunjuk rasa mencoba menyerbu parlemen dan kemudian mengamuk selama tiga hari, membakar sebagian besar Chinatown di Ibu Kota Honiara.
Kerusuhan dipicu oleh sikap oposisi terhadap Perdana Menteri veteran Manasseh Sogavare dan sebagian didorong oleh kemiskinan, pengangguran serta persaingan antar pulau, tetapi sentimen anti-China juga berperan.
Amerika Serikat menutup kedutaannya di ibu kota Kepulauan Solomon pada 1993 dan sekarang diwakili oleh konsulat di sana, dengan kedutaan besar di Ibu Kota Papua Nugini, Port Moresby.
Seorang diplomat di kedutaan AS di Port Moresby mengatakan pembukaan kembali misi di Kepulauan Solomon akan membangun upaya AS untuk menempatkan lebih banyak staf diplomatik di seluruh wilayah.
"Tujuannya adalah untuk lebih terlibat dengan tetangga Pasifik kami, menghubungkan program dan sumber daya AS dengan kebutuhan di lapangan, dan membangun hubungan antar-warga," kata diplomat itu seperti dilansir dari France24, Sabtu (12/2/2022).
Diplomat itu juga mengatakan pemerintah AS telah memberikan vaksin dan bantuan lain ke Kepulauan Solomon dalam memerangi pandemi COVID-19.
tulis komentar anda