Sekelompok Yahudi Israel Menyamar Jadi Muslim untuk Ibadah di Masjid al-Aqsa

Kamis, 10 Februari 2022 - 14:53 WIB
Raphael Morris sang pemimpin Returning to the Mount, organisasi Yahudi Israel yang menyamar sebagai Muslim untuk ibadah di Masjid al-Aqsa. Foto/BBC
YERUSALEM - Sekelompok orang Yahudi Israel menyamar sebagai Muslim dan memasuki Masjid al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem. Mereka melakukan ibadah sesuai keyakinan mereka sambil berpura-pura salat seperti orang Islam.

Mereka menamakan diri kelompok “Returning to the Mount”. Ketua kelompok tersebut, Raphael Morris, mengatakan kepada BBC bahwa anggota organisasinya berpakaian seperti Muslim dan belajar bahasa Arab untuk memasuki Al Haram al Sharif tanpa ada batasan yang diberlakukan oleh otoritas al-Aqsa.

"Misinya adalah untuk menaklukkan kembali Temple Mount. Anda mengganti pakaian Anda, mengganti topi Anda. Terkadang Anda perlu mengecat rambut atau memotong rambut," katanya, yang dilansir Kamis (10/2/2022).

"Pada awalnya, ini cukup menakutkan, tetapi Anda akan terbiasa dengan sangat cepat. Anda dapat berdoa dan berjalan di sekitar Temple Mount tanpa ada polisi yang mengejar Anda.”





Morris, seperti dikutip Channel 13 News, mengatakan: "Kami tidak siap menerima sanksi terhadap orang Yahudi yang ada di Temple Mount."

Kelompok ini mendukung kedaulatan Yahudi di tempat suci di Yerusalem, sebuah langkah yang pejabat keamanan telah memperingatkan dapat memicu kekerasan di situs tersuci ketiga dalam Islam—serta menjadi tempat suci bagi orang Yahudi.

Seluruh Yerusalem, termasuk Yerusalem Timur, direbut Israel dalam perang 1967 yang berlangsung selama enam hari.

Menurut pemahaman yang dicapai antara Israel dan otoritas al-Aqsa, orang-orang Yahudi tidak diizinkan untuk berdoa di tempat itu tetapi hanya dapat mengunjungi. Israel juga menjaga keamanan situs dan kegiatan keagamaan dikelola oleh otoritas Wakaf Muslim.

Kelompok Yahudi Zionis Israel mengajarkan pengikutnya untuk mengenakan pakaian tradisional Muslim dan membawa sajadah dan buku-buku berbahasa Arab. Agar terlihat lebih seperti Muslim Arab, para anggota kelompok itu terkadang mewarnai rambut dan janggut mereka menjadi hitam pekat.

Dalam sebuah laporan oleh Yisrael, seorang instruktur dari kelompok itu ditunjukkan mengajar orang lain bagaimana salat seperti Muslim saat membaca liturgi.

Salah satu anggota kelompok berkata: “Paling buruk, oke, mereka menangkap Anda sehinggaAnda ditangkap. Layak bagi saya untuk berdoa dengan benar dan agar tidak menyerah pada penghinaan.”

Dia juga mengatakan bahwa akan ada “semakin banyak yang naik seperti ini dan kemudian polisi hanya perlu membuka gerbang untuk semua orang.”

Menurut anggota kelompok, jika ada yang tidak beres selama kunjungan mereka, mereka dapat memanggil polisi untuk meminta bantuan. Mereka juga menampik fakta bahwa tindakan mereka dapat memicu kekerasan.

Menteri Keamanan Publik Israel, Omer Barley, mengadakan pertemuan di mana perwakilan Shin Bet mengatakan bahwa orang-orang Yahudi yang menyamar sebagai orang Arab ditangkap di gerbang masuk yang hanya diperuntukkan bagi umat Islam.

Awal tahun ini, sebuah petisi diajukan ke Mahkamah Agung Israel untuk mencari hak bagi orang Yahudi untuk berdoa di situs suci tersebut. Pengadilan menyatakan; "Setiap orang Yahudi memiliki hak untuk berdoa di Temple Mount, sebagai bagian dari kebebasan beragama dan berekspresi. Pada saat yang sama, hak-hak ini tidak mutlak, dan dapat dibatasi dengan memperhatikan kepentingan umum”.
(min)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More