Johnson Beri Sinyal Inggris Bakal Cabut Aturan Isolasi COVID-19

Rabu, 09 Februari 2022 - 23:53 WIB
PM Inggris Boris Johnson mengatakan bahwa undang-undang yang mengharuskan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri dapat dicabut akhir bulan ini. Foto/Ilustrasi
LONDON - Perdana Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengatakan bahwa undang-undang yang mengharuskan penderita COVID-19 untuk melakukan isolasi mandiri dapat dicabut akhir bulan ini, mengakhiri pembatasan virus Corona domestik.

“Jika tren menggembirakan saat ini dalam data terus berlanjut, saya berharap kami akan dapat mengakhiri pembatasan domestik terakhir – termasuk persyaratan hukum untuk mengisolasi diri jika Anda dites positif – sebulan penuh lebih awal,” kata Johnson kepada Parlemen seperti dilansir dari AP, Rabu (9/2/2022).

Untuk diketahui, mereka yang dites positif sekarang harus mengisolasi diri selama lima hari penuh. Aturan itu akan berakhir pada 24 Maret mendatang.



Johnson menambahkan dia berencana untuk mempresentasikan rencananya untuk hidup dengan virus ketika Parlemen kembali dari reses sejenak pada 21 Februari.



Pemerintah Konservatif Johnson mencabut sebagian besar pembatasan COVID-19 yang tersisa bulan lalu. Penggunaan masker tidak lagi diwajibkan, kecuali di jaringan transportasi umum London. Paspor virus untuk masuk ke klub malam dan acara berskala besar telah dihapus, begitu pula saran resmi untuk bekerja dari rumah.

Inggris telah melihat penurunan infeksi baru dan pasien COVID-19 yang dirawat di rumah sakit sejak awal Januari, ketika varian Omicron yang sangat menular mendongkrak beban kasus harian menjadi lebih dari 200.000 sehari. Kasus infeksi saat ini rata-rata sekitar 64.000 setiap hari, terendah yang tercatat sejak pertengahan Desember.



Para pejabat telah memuji program vaksin booster pemerintah Inggris dengan mencegah lonjakan kasus dari varian Omicron yang dapat menyebabkan tekanan serius pada rumah sakit Inggris. Di Inggris, 65,4% dari mereka yang berusia 12 tahun ke atas telah mendapatkan vaksin booster, dan 84,5% telah divaksinasi lengkap.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More