Ukraina Menolak Ditakut-takuti AS soal Invasi Mengerikan Rusia
Senin, 07 Februari 2022 - 07:22 WIB
KIEV - Ukraina menolak peringatan mengerikan atas potensi invasi Rusia yang dikeluarkan para pejabat Amerika Serikat (AS). Kiev merasa lebih kuat dengan dukungan banyak negara dan menegaskan musuhlah yang harus takut.
Para pejabat AS mengatakan Kremlin telah mengumpulkan 110.000 tentara di sepanjang perbatasan dengan tetangganya yang pro-Barat tetapi penilaian intelijen belum menentukan apakah Presiden Vladimir Putin benar-benar memutuskan untuk menyerang.
Mereka menilai bahwa Putin menginginkan semua opsi tersedia untuknya, dari invasi militer terbatas di wilayah Donbas yang pro-Rusia di Ukraina timur hingga invasi skala penuh.
Kiev—yang didukung oleh beberapa sekutu Eropa—secara konsisten berusaha untuk mengecilkan kekhawatiran akan serangan yang akan segera terjadi ketika mencoba untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada ekonominya yang sedang berjuang.
"Hari ini, Ukraina memiliki tentara yang kuat, dukungan internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan kepercayaan orang Ukraina di negara mereka. Musuhlah yang harus takut pada kita," kata pemerintah Ukraina, yang dilansir news.com.au, Senin (7/2/2022).
Sebelumnya, para pejabat AS memperkirakan bahwa invasi Rusia ke Ukraina akan menyebabkan 25.000 hingga 50.000 warga sipil tewas, bersama dengan 5.000 hingga 25.000 tentara Ukraina dan 3.000 hingga 10.000 tentara Rusia.
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan memperingatkan bahwa invasi tersebut bisa terjadi paling cepat besok.
“Itu bisa terjadi paling cepat besok atau bisa memakan waktu beberapa minggu lagi,” kata Sullivan, yang dilansir Reuters.
Para pejabat AS mengatakan Kremlin telah mengumpulkan 110.000 tentara di sepanjang perbatasan dengan tetangganya yang pro-Barat tetapi penilaian intelijen belum menentukan apakah Presiden Vladimir Putin benar-benar memutuskan untuk menyerang.
Mereka menilai bahwa Putin menginginkan semua opsi tersedia untuknya, dari invasi militer terbatas di wilayah Donbas yang pro-Rusia di Ukraina timur hingga invasi skala penuh.
Kiev—yang didukung oleh beberapa sekutu Eropa—secara konsisten berusaha untuk mengecilkan kekhawatiran akan serangan yang akan segera terjadi ketika mencoba untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada ekonominya yang sedang berjuang.
"Hari ini, Ukraina memiliki tentara yang kuat, dukungan internasional yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan kepercayaan orang Ukraina di negara mereka. Musuhlah yang harus takut pada kita," kata pemerintah Ukraina, yang dilansir news.com.au, Senin (7/2/2022).
Sebelumnya, para pejabat AS memperkirakan bahwa invasi Rusia ke Ukraina akan menyebabkan 25.000 hingga 50.000 warga sipil tewas, bersama dengan 5.000 hingga 25.000 tentara Ukraina dan 3.000 hingga 10.000 tentara Rusia.
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih Jake Sullivan memperingatkan bahwa invasi tersebut bisa terjadi paling cepat besok.
“Itu bisa terjadi paling cepat besok atau bisa memakan waktu beberapa minggu lagi,” kata Sullivan, yang dilansir Reuters.
tulis komentar anda