Rusia Ungkap Kemungkinan Kirim Pasukan ke Amerika Latin
Minggu, 06 Februari 2022 - 06:30 WIB
MOSKOW - Tentara Rusia dapat dikirim ke Nikaragua sesuai undang-undang yang sudah berlaku di negara Amerika Tengah itu.
Pernyataan itu diungkapkan Duta Besar (Dubes) Rusia di Managua di tengah kebuntuan baru dengan Washington mengenai prospek Kremlin meningkatkan kehadiran militernya di wilayah tersebut.
Berbicara kepada RIA Novosti pada Jumat (4/2/2022), Alexander Khokholikov, yang juga menjabat sebagai Dubes Rusia untuk Honduras dan El Salvador, mengomentari kemungkinan menampung pasukan luar negeri di dalam perbatasan Nikaragua.
“Pemerintah mengeluarkan undang-undang setiap tahun tentang kehadiran militer asing di wilayah Nikaragua,” ujar dia.
Dia menambahkan, “Ini memberikan kemungkinan transit dan kehadiran prajurit, serta peralatan militer dari sejumlah negara, termasuk Rusia dan, kebetulan, AS, untuk pertukaran pengalaman di bidang kerja sama militer, latihan bersama, dan kegiatan dalam memerangi perdagangan narkoba dan kejahatan terorganisir.”
Menurut diplomat itu, “Kerja sama militer antara Moskow dan Managua tidak ditujukan terhadap negara ketiga,” meskipun ada perselisihan yang memburuk dengan AS mengenai potensi pengerahan.
Khokholikov menambahkan, “Terlepas dari situasi politik saat ini di dunia dan ledakan oportunistik ketegangan oleh Barat dalam hubungan dengan Moskow, peningkatan kerja sama Rusia-Nikaragua dalam bidang perdagangan, ekonomi, budaya, dan kemanusiaan, serta di bidang lapangan militer dipertimbangkan.”
Pernyataannya muncul setelah Presiden Rusia Vladimir Putin bulan lalu setuju memperkuat kemitraan dengan para pemimpin Kuba, Venezuela, dan Nikaragua di berbagai bidang, termasuk meningkatkan kerja sama militer.
Awal bulan itu, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov menolak mengesampingkan pengiriman pasukan ke Amerika Latin.
Dia hanya mengatakan, “Adalah gaya Amerika memiliki beberapa opsi untuk kebijakan luar negeri dan militernya.”
“Presiden Rusia telah berbicara beberapa kali tentang tindakan apa yang bisa diambil, misalnya melibatkan Angkatan Laut Rusia, jika ada hal-hal yang memprovokasi Rusia, dan semakin meningkatkan tekanan militer terhadap kami oleh AS,” ujar dia.
Washington, bagaimanapun, mengecam saran bahwa pasukan Rusia dapat ditempatkan di Venezuela dan Kuba, yang berjarak hampir 100 mil dari pantai AS.
Pada pertengahan Januari, Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan memperingatkan, “Jika Rusia bergerak ke arah itu, kami akan menghadapinya dengan tegas.”
Ketegangan antara AS dan Rusia telah tegang dalam beberapa bulan terakhir, dengan para pemimpin Barat membunyikan alarm bahwa angkatan bersenjata Moskow bersiap menyerang Ukraina.
Kremlin, bagaimanapun, telah berulang kali menyatakan mereka tidak berniat menyerang tetangganya, dan malah mencari cara untuk mendapatkan jaminan tertulis menghentikan ekspansi NATO lebih dekat ke perbatasan Rusia. Permintaan itu ditolak NATO.
Pernyataan itu diungkapkan Duta Besar (Dubes) Rusia di Managua di tengah kebuntuan baru dengan Washington mengenai prospek Kremlin meningkatkan kehadiran militernya di wilayah tersebut.
Berbicara kepada RIA Novosti pada Jumat (4/2/2022), Alexander Khokholikov, yang juga menjabat sebagai Dubes Rusia untuk Honduras dan El Salvador, mengomentari kemungkinan menampung pasukan luar negeri di dalam perbatasan Nikaragua.
“Pemerintah mengeluarkan undang-undang setiap tahun tentang kehadiran militer asing di wilayah Nikaragua,” ujar dia.
Dia menambahkan, “Ini memberikan kemungkinan transit dan kehadiran prajurit, serta peralatan militer dari sejumlah negara, termasuk Rusia dan, kebetulan, AS, untuk pertukaran pengalaman di bidang kerja sama militer, latihan bersama, dan kegiatan dalam memerangi perdagangan narkoba dan kejahatan terorganisir.”
Menurut diplomat itu, “Kerja sama militer antara Moskow dan Managua tidak ditujukan terhadap negara ketiga,” meskipun ada perselisihan yang memburuk dengan AS mengenai potensi pengerahan.
Khokholikov menambahkan, “Terlepas dari situasi politik saat ini di dunia dan ledakan oportunistik ketegangan oleh Barat dalam hubungan dengan Moskow, peningkatan kerja sama Rusia-Nikaragua dalam bidang perdagangan, ekonomi, budaya, dan kemanusiaan, serta di bidang lapangan militer dipertimbangkan.”
Pernyataannya muncul setelah Presiden Rusia Vladimir Putin bulan lalu setuju memperkuat kemitraan dengan para pemimpin Kuba, Venezuela, dan Nikaragua di berbagai bidang, termasuk meningkatkan kerja sama militer.
Awal bulan itu, Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Ryabkov menolak mengesampingkan pengiriman pasukan ke Amerika Latin.
Dia hanya mengatakan, “Adalah gaya Amerika memiliki beberapa opsi untuk kebijakan luar negeri dan militernya.”
“Presiden Rusia telah berbicara beberapa kali tentang tindakan apa yang bisa diambil, misalnya melibatkan Angkatan Laut Rusia, jika ada hal-hal yang memprovokasi Rusia, dan semakin meningkatkan tekanan militer terhadap kami oleh AS,” ujar dia.
Washington, bagaimanapun, mengecam saran bahwa pasukan Rusia dapat ditempatkan di Venezuela dan Kuba, yang berjarak hampir 100 mil dari pantai AS.
Pada pertengahan Januari, Penasihat Keamanan Nasional Amerika Serikat Jake Sullivan memperingatkan, “Jika Rusia bergerak ke arah itu, kami akan menghadapinya dengan tegas.”
Ketegangan antara AS dan Rusia telah tegang dalam beberapa bulan terakhir, dengan para pemimpin Barat membunyikan alarm bahwa angkatan bersenjata Moskow bersiap menyerang Ukraina.
Kremlin, bagaimanapun, telah berulang kali menyatakan mereka tidak berniat menyerang tetangganya, dan malah mencari cara untuk mendapatkan jaminan tertulis menghentikan ekspansi NATO lebih dekat ke perbatasan Rusia. Permintaan itu ditolak NATO.
(sya)
Lihat Juga :
tulis komentar anda