Heboh, PM Australia Disebut Munafik dan Pembohong oleh Wakilnya
Sabtu, 05 Februari 2022 - 12:18 WIB
SYDNEY - Wakil Perdana Menteri (PM) Australia Barnaby Joyce membuat heboh panggung politiknasional setelah terang-terangan menyebut PM Scott Morrison sebagai sosok munafik dan pembohong.
Dia juga mengatakan bahwa Morrison telah menolak usulnya agar mengundurkan diri. Komentar itu sebenarnya dibuat tahun lalu, namun baru bocor ke publik baru-baru ini.
Setelah komentar kerasnya bocor ke publik, Joyce pada Sabtu (5/2/2022) meminta maaf kepada atasannya.
Morrison mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia menerima permintaan maaf Joyce.
Dalam pesan yang bocor, Joyce, yang mengepalai mitra junior dalam pemerintahan koalisi Morrison, mengatakan tahun lalu bahwa dia tidak pernah mempercayai Morrison.
“Dia adalah seorang munafik dan pembohong dari pengamatan saya dan itu sudah berlangsung lama,” tulis Joyce kepada mantan staf Partai Liberal Morrison yang telah menuduh penyerangan seksual oleh sesama staf.
Pernyataan Joyce semakin mengguncang posisi politik Morrison, yang harus mengadakan pemilu federal pada bulan Mei.
Peringkat persetujuan Morrison telah jatuh karena penanganannya terhadap wabah virus corona yang diperparah oleh varian Omicron.
"Saya ingin meminta maaf kepada perdana menteri...Saya seharusnya tidak pernah menulis teks seperti yang saya lakukan," kata Joyce dalam konferensi pers, seperti dikutip Reuters.
“Pandangan saya dari backbench tentang perdana menteri didasarkan pada asumsi dan komentar, bukan dari hubungan kerja satu lawan satu.”
Joyce menjadi wakil perdana menteri pada tahun 2021 sebagai pemimpin Partai Nasional, bukan sebagai orang yang ditunjuk Morrison.
Partainya Joyce, yang memiliki kekuatan untuk mencopot Morrison sebagai pemimpinnya, tidak segera menjawab permintaan komentar.
Morrison telah angkat bicara soal kegaduhan yang dibuat Joyce. "Hubungan berubah seiring waktu. Politisi juga manusia. Kita semua memiliki kelemahan dan tidak ada satupun dari kita yang sempurna," katanya.
Pesan teks Joyce, pertama kali dilaporkan kemarin malam oleh Nine Newspapers, dikirim melalui pihak ketiga kepada mantan staf Partai Liberal; Brittany Higgins.
Higgins mengeklaim mengalami pelecehan seksual di Gedung Parlemen pada Maret 2019.
Keributan politik terjadi hanya beberapa hari setelah kontroversi tentang dugaan pertukaran antara anggota senior Partai Liberal yang membuat pernyataan menghina tentang Morrison.
Pemimpin Partai Buruh—kubu oposisi—Anthony Albanese mengatakan bahwa Joyce tidak dapat dipertahankan untuk melanjutkan sebagai wakil perdana menteri.
“Saya tidak peduli bahwa semua anggota Partai Liberal tidak menyukai masing-masing,” kata Albanese pada sebuah briefing. “Yang saya pedulikan adalah konsekuensi dari pemerintahan yang tidak berfungsi.”
Dia juga mengatakan bahwa Morrison telah menolak usulnya agar mengundurkan diri. Komentar itu sebenarnya dibuat tahun lalu, namun baru bocor ke publik baru-baru ini.
Setelah komentar kerasnya bocor ke publik, Joyce pada Sabtu (5/2/2022) meminta maaf kepada atasannya.
Morrison mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa dia menerima permintaan maaf Joyce.
Dalam pesan yang bocor, Joyce, yang mengepalai mitra junior dalam pemerintahan koalisi Morrison, mengatakan tahun lalu bahwa dia tidak pernah mempercayai Morrison.
“Dia adalah seorang munafik dan pembohong dari pengamatan saya dan itu sudah berlangsung lama,” tulis Joyce kepada mantan staf Partai Liberal Morrison yang telah menuduh penyerangan seksual oleh sesama staf.
Pernyataan Joyce semakin mengguncang posisi politik Morrison, yang harus mengadakan pemilu federal pada bulan Mei.
Peringkat persetujuan Morrison telah jatuh karena penanganannya terhadap wabah virus corona yang diperparah oleh varian Omicron.
"Saya ingin meminta maaf kepada perdana menteri...Saya seharusnya tidak pernah menulis teks seperti yang saya lakukan," kata Joyce dalam konferensi pers, seperti dikutip Reuters.
“Pandangan saya dari backbench tentang perdana menteri didasarkan pada asumsi dan komentar, bukan dari hubungan kerja satu lawan satu.”
Joyce menjadi wakil perdana menteri pada tahun 2021 sebagai pemimpin Partai Nasional, bukan sebagai orang yang ditunjuk Morrison.
Partainya Joyce, yang memiliki kekuatan untuk mencopot Morrison sebagai pemimpinnya, tidak segera menjawab permintaan komentar.
Morrison telah angkat bicara soal kegaduhan yang dibuat Joyce. "Hubungan berubah seiring waktu. Politisi juga manusia. Kita semua memiliki kelemahan dan tidak ada satupun dari kita yang sempurna," katanya.
Pesan teks Joyce, pertama kali dilaporkan kemarin malam oleh Nine Newspapers, dikirim melalui pihak ketiga kepada mantan staf Partai Liberal; Brittany Higgins.
Higgins mengeklaim mengalami pelecehan seksual di Gedung Parlemen pada Maret 2019.
Keributan politik terjadi hanya beberapa hari setelah kontroversi tentang dugaan pertukaran antara anggota senior Partai Liberal yang membuat pernyataan menghina tentang Morrison.
Pemimpin Partai Buruh—kubu oposisi—Anthony Albanese mengatakan bahwa Joyce tidak dapat dipertahankan untuk melanjutkan sebagai wakil perdana menteri.
“Saya tidak peduli bahwa semua anggota Partai Liberal tidak menyukai masing-masing,” kata Albanese pada sebuah briefing. “Yang saya pedulikan adalah konsekuensi dari pemerintahan yang tidak berfungsi.”
(min)
tulis komentar anda