Jadi Mata-mata Arab Saudi, 3 Separatis Iran Dipenjara di Denmark
Sabtu, 05 Februari 2022 - 08:34 WIB
COPENHAGEN - Pengadilan Denmark menyatakan tiga anggota kelompok separatis Iran , Arab Struggle Movement for the Liberation of Ahwaz (ASMLA), dinyatakan bersalah mempromosikan terorisme serta menjadi mata-mata untuk Arab Saudi . Mereka kini dijebloskan ke penjara negara Uni Eropa tersebut.
Pengadilan Denmark di Roskilde, dekat Copenhagen, mengumumkan peran ketiga separatis Iran itu dalam sidang pada hari Jumat.
Para terdakwa, yang tidak diidentifikasi sesuai dengan hukum Denmark, ditahan sejak Februari 2020.
Ketiganya, pria berusia 40 hingga 51 tahun, sekarang menghadapi hukuman 12 tahun penjara, di mana hukuman mereka diperkirakan akan diumumkan bulan depan.
Semua terdakwa sebelumnya telah diasingkan dari Iran. Menurut media Denmark, Domstole, Sabtu (5/2/2022), hanya satu dari mereka yang memiliki kewarganegaraan Denmark.
Ketiganya dinyatakan bersalah karena terlibat spionase atas nama badan intelijen Arab Saudi yang tidak disebutkan oleh pengadilan.
Para terdakwa telah mengumpulkan informasi tentang individu dan organisasi yang terkait dengan Iran dan militernya di Denmark dan luar negeri, kemudian memberikannya kepada para "bos" Saudi mereka.
Mayoritas hakim juga memutuskan ketiga terdakwa bersalah atas tuduhan lain, yaitu mempromosikan terorisme dan mendanai kegiatan terorisme.
Ketiganya membantu sayap militan ASMLA, di mana pengadilan mencatat tindakan kelompok itu telah jauh melampaui “batas perjuangan kebebasan yang sah".
Para terdakwa diyakini telah menerima sekitar 15 juta kroner (USD2,3 juta) dari para "bos" Saudi mereka.
Salah satu terdakwa juga dinyatakan bersalah mencoba mendapatkan dana tambahan dari pejabat Saudi yang tidak disebutkan namanya untuk makanan, minuman, dan senjata.
ASMLA adalah kelompok separatis etnis, yang berusaha mendirikan negara Arabnya sendiri di wilayah Iran, dengan fokus utama di wilayah barat daya Iran; Khuzestan.
Organisasi, yang secara resmi ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Teheran, diyakini telah melakukan beberapa serangan di tanah Iran, termasuk serangan mematikan terhadap parade militer di kota Ahvaz Iran pada September 2018. Serangan itu menewaskan sedikitnya 25 orang.
Pengadilan Denmark di Roskilde, dekat Copenhagen, mengumumkan peran ketiga separatis Iran itu dalam sidang pada hari Jumat.
Para terdakwa, yang tidak diidentifikasi sesuai dengan hukum Denmark, ditahan sejak Februari 2020.
Ketiganya, pria berusia 40 hingga 51 tahun, sekarang menghadapi hukuman 12 tahun penjara, di mana hukuman mereka diperkirakan akan diumumkan bulan depan.
Baca Juga
Semua terdakwa sebelumnya telah diasingkan dari Iran. Menurut media Denmark, Domstole, Sabtu (5/2/2022), hanya satu dari mereka yang memiliki kewarganegaraan Denmark.
Ketiganya dinyatakan bersalah karena terlibat spionase atas nama badan intelijen Arab Saudi yang tidak disebutkan oleh pengadilan.
Para terdakwa telah mengumpulkan informasi tentang individu dan organisasi yang terkait dengan Iran dan militernya di Denmark dan luar negeri, kemudian memberikannya kepada para "bos" Saudi mereka.
Mayoritas hakim juga memutuskan ketiga terdakwa bersalah atas tuduhan lain, yaitu mempromosikan terorisme dan mendanai kegiatan terorisme.
Ketiganya membantu sayap militan ASMLA, di mana pengadilan mencatat tindakan kelompok itu telah jauh melampaui “batas perjuangan kebebasan yang sah".
Para terdakwa diyakini telah menerima sekitar 15 juta kroner (USD2,3 juta) dari para "bos" Saudi mereka.
Salah satu terdakwa juga dinyatakan bersalah mencoba mendapatkan dana tambahan dari pejabat Saudi yang tidak disebutkan namanya untuk makanan, minuman, dan senjata.
ASMLA adalah kelompok separatis etnis, yang berusaha mendirikan negara Arabnya sendiri di wilayah Iran, dengan fokus utama di wilayah barat daya Iran; Khuzestan.
Organisasi, yang secara resmi ditetapkan sebagai kelompok teroris oleh Teheran, diyakini telah melakukan beberapa serangan di tanah Iran, termasuk serangan mematikan terhadap parade militer di kota Ahvaz Iran pada September 2018. Serangan itu menewaskan sedikitnya 25 orang.
(min)
tulis komentar anda