NATO Sebut Pengerahan Pasukan Rusia Terbesar sejak Perang Dingin, Termasuk Rudal Iskander
Jum'at, 04 Februari 2022 - 15:05 WIB
Moskow dituduh negara-negara Barat mengumpulkan tentara dan perangkat keras militer di dekat Ukraina untuk invasi.
Itu, menurut NATO, dikombinasikan dengan penumpukan tentara di Belarusia, yang merupakan penyebab keprihatinan yang serius.
Blok militer pimpinan AS itu telah berulang kali meminta Moskow untuk mengurangi ketegangan.
Dalam pernyataannya yang dilansir Russia Today, Jumat (4/2/2022), Stoltenberg juga menyatakan niat NATO untuk melakukan dialog diplomatik guna menyelesaikan ketidaksepakatan antara NATO dan Rusia, khususnya masalah seputar perlucutan senjata dan kontrol senjata, bersikeras bahwa mereka berkomitmen untuk solusi politik atas krisis.
Sehari sebelumnya, Sekjen NATO tersebut menyambut baik keputusan AS untuk mengerahkan pasukan tambahan ke Eropa, meskipun dia berulang kali menyerukan de-eskalasi di pihak Rusia.
Pengiriman 3.000 tentara tambahan ke pangkalan di Polandia, Jerman, dan Rumania dikecam oleh Kremlin sebagai bukti bahwa AS terus meningkatkan ketegangan.
Menurut Washington, AS juga telah menempatkan 8.500 tentara tambahan dalam siaga tinggi.
Itu, menurut NATO, dikombinasikan dengan penumpukan tentara di Belarusia, yang merupakan penyebab keprihatinan yang serius.
Blok militer pimpinan AS itu telah berulang kali meminta Moskow untuk mengurangi ketegangan.
Dalam pernyataannya yang dilansir Russia Today, Jumat (4/2/2022), Stoltenberg juga menyatakan niat NATO untuk melakukan dialog diplomatik guna menyelesaikan ketidaksepakatan antara NATO dan Rusia, khususnya masalah seputar perlucutan senjata dan kontrol senjata, bersikeras bahwa mereka berkomitmen untuk solusi politik atas krisis.
Sehari sebelumnya, Sekjen NATO tersebut menyambut baik keputusan AS untuk mengerahkan pasukan tambahan ke Eropa, meskipun dia berulang kali menyerukan de-eskalasi di pihak Rusia.
Pengiriman 3.000 tentara tambahan ke pangkalan di Polandia, Jerman, dan Rumania dikecam oleh Kremlin sebagai bukti bahwa AS terus meningkatkan ketegangan.
Menurut Washington, AS juga telah menempatkan 8.500 tentara tambahan dalam siaga tinggi.
(min)
tulis komentar anda