Berharap Jadi Mediator, Erdogan Akan Sambangi Ukraina
Kamis, 03 Februari 2022 - 14:50 WIB
ANKARA - Presiden Turki , Recep Tayyip Erdogan, akan mengunjungi koleganya Volodymyr Zelensky di Ukraina pada Kamis (3/2/2022) waktu setempat setelah mengajukan diri sebagai mediator guna meredakan ketegangan dengan Rusia . Seorang pejabat mengatakan Erdogan tidak memihak pada pihak mana pun dalam krisis tersebut.
Pejabat Turki mengatakan kepada Reuters bahwa Ankara mengharapkan ketegangan mereda setelah pertemuan di Kiev. Pada Rabu kemarin, Ankara dan Kiev mengatakan mereka akan menandatangani perjanjian perdagangan bebas dan kesepakatan lainnya.
Perdana Menteri Ukraina mengatakan pada hari Rabu bahwa Ukraina dan Turki akan menandatangani selusin perjanjian termasuk kesepakatan perdagangan bebas selama pembicaraan di Kiev.
Secara terpisah seorang pejabat Turki, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan Erdogan akan meminta kedua belah pihak untuk menahan diri, dan menambahkan Ankara ingin melanjutkan kerjasamanya dengan kedua negara yang sangat penting.
“Pendekatan Turki tidak memihak satu pihak atau melawan satu negara dalam ketegangan,” kata pejabat itu.
"Dengan inisiatif Erdogan dan dengan beberapa pesan yang akan dia sampaikan, kami berharap ketegangan mereda," imbuhnya seperti dilansir dari kantor berita yang berbasis di Inggris itu.
Turki berbagi Laut Hitam dengan Ukraina dan Rusia. Erdogan mengatakan konflik tidak akan dapat diterima di kawasan itu dan memperingatkan Rusia bahwa invasi tidak akan bijaksana.
Pejabat Turki mengatakan kepada Reuters bahwa Ankara mengharapkan ketegangan mereda setelah pertemuan di Kiev. Pada Rabu kemarin, Ankara dan Kiev mengatakan mereka akan menandatangani perjanjian perdagangan bebas dan kesepakatan lainnya.
Perdana Menteri Ukraina mengatakan pada hari Rabu bahwa Ukraina dan Turki akan menandatangani selusin perjanjian termasuk kesepakatan perdagangan bebas selama pembicaraan di Kiev.
Secara terpisah seorang pejabat Turki, berbicara dengan syarat anonim, mengatakan Erdogan akan meminta kedua belah pihak untuk menahan diri, dan menambahkan Ankara ingin melanjutkan kerjasamanya dengan kedua negara yang sangat penting.
“Pendekatan Turki tidak memihak satu pihak atau melawan satu negara dalam ketegangan,” kata pejabat itu.
"Dengan inisiatif Erdogan dan dengan beberapa pesan yang akan dia sampaikan, kami berharap ketegangan mereda," imbuhnya seperti dilansir dari kantor berita yang berbasis di Inggris itu.
Turki berbagi Laut Hitam dengan Ukraina dan Rusia. Erdogan mengatakan konflik tidak akan dapat diterima di kawasan itu dan memperingatkan Rusia bahwa invasi tidak akan bijaksana.
Lihat Juga :
tulis komentar anda