Telepon Presiden Abbas, Menlu AS Bahas Reformasi Otoritas Palestina
Kamis, 03 Februari 2022 - 02:00 WIB
WASHINGTON - Dalam langkah lebih lanjut untuk memperkuat hubungan bilateral, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken membahas perlunya reformasi di Otoritas Palestina . Hal ini diutarakan Blinken dalam panggilan telepon dengan Presiden Mahmoud Abbas, Senin (31/1/2022).
Pemerintahan Presiden Joe Biden telah memulihkan bantuan dan berjanji untuk membuka kembali konsulat atas keberatan Israel, sambil mendesak Abbas untuk mengubah beberapa kebijakan, termasuk pembayaran yang dilakukan otoritas pemerintahannya sendiri kepada orang-orang Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price tidak menyebutkan tunjangan untuk para tahanan. Tetapi, ia mengatakan Blinken dan Abbas membahas “perlunya reformasi di dalam Otoritas Palestina. “Keduanya juga membahas kebutuhan untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat Palestina dengan cara yang nyata,” kata Price, seperti dikutip dari Arab News, Selasa (1/2/2022).
Dalam pembacaan panggilan telepon, kantor Abbas tidak menyebutkan diskusi tentang reformasi di dalam otoritas, yang menjalankan pemerintahan sendiri secara terbatas di wilayah Tepi Barat yang direbut Israel dalam perang Timur Tengah 1967.
Abbas mengatakan kepada Blinken, bahwa Israel harus "menghentikan penyalahgunaan tahanan dan pemotongan pajak". Pada 2018, Israel mulai mengurangi nilai tunjangan tahanan dari pajak yang dikumpulkannya atas nama Otoritas Palestina dan mentransfernya setiap bulan.
Israel dan AS mengatakan, tunjangan yang dibagikan setiap bulan kepada para tahanan, kerabat mereka, dan keluarga warga Palestina yang terbunuh karena diduga melakukan serangan, mendorong kekerasan lebih lanjut.
Orang-orang Palestina menganggap mereka sebagai bentuk kesejahteraan bagi narapidana dan keluarga yang mereka anggap sebagai pahlawan nasional
.
Sementara itu, dua anggota delegasi kongres Wisconsin meminta pemerintahan Biden pada hari Senin untuk menyelidiki bagaimana seorang Palestina-Amerika yang tinggal di Milwaukee sebelum pindah kembali ke desa asalnya, ditemukan meninggal di sebuah pos pemeriksaan Tepi Barat.
Omar Assad (78), meninggal setelah pasukan Israel menghentikannya di sebuah pos pemeriksaan di desa asalnya Jiljilya pada dini hari, Rabu, 12 Januari, menurut anggota keluarga dan laporan media.
Pemerintahan Presiden Joe Biden telah memulihkan bantuan dan berjanji untuk membuka kembali konsulat atas keberatan Israel, sambil mendesak Abbas untuk mengubah beberapa kebijakan, termasuk pembayaran yang dilakukan otoritas pemerintahannya sendiri kepada orang-orang Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price tidak menyebutkan tunjangan untuk para tahanan. Tetapi, ia mengatakan Blinken dan Abbas membahas “perlunya reformasi di dalam Otoritas Palestina. “Keduanya juga membahas kebutuhan untuk meningkatkan kualitas hidup rakyat Palestina dengan cara yang nyata,” kata Price, seperti dikutip dari Arab News, Selasa (1/2/2022).
Dalam pembacaan panggilan telepon, kantor Abbas tidak menyebutkan diskusi tentang reformasi di dalam otoritas, yang menjalankan pemerintahan sendiri secara terbatas di wilayah Tepi Barat yang direbut Israel dalam perang Timur Tengah 1967.
Abbas mengatakan kepada Blinken, bahwa Israel harus "menghentikan penyalahgunaan tahanan dan pemotongan pajak". Pada 2018, Israel mulai mengurangi nilai tunjangan tahanan dari pajak yang dikumpulkannya atas nama Otoritas Palestina dan mentransfernya setiap bulan.
Israel dan AS mengatakan, tunjangan yang dibagikan setiap bulan kepada para tahanan, kerabat mereka, dan keluarga warga Palestina yang terbunuh karena diduga melakukan serangan, mendorong kekerasan lebih lanjut.
Orang-orang Palestina menganggap mereka sebagai bentuk kesejahteraan bagi narapidana dan keluarga yang mereka anggap sebagai pahlawan nasional
.
Sementara itu, dua anggota delegasi kongres Wisconsin meminta pemerintahan Biden pada hari Senin untuk menyelidiki bagaimana seorang Palestina-Amerika yang tinggal di Milwaukee sebelum pindah kembali ke desa asalnya, ditemukan meninggal di sebuah pos pemeriksaan Tepi Barat.
Omar Assad (78), meninggal setelah pasukan Israel menghentikannya di sebuah pos pemeriksaan di desa asalnya Jiljilya pada dini hari, Rabu, 12 Januari, menurut anggota keluarga dan laporan media.
(esn)
tulis komentar anda