Kepala Pertahanan Jelaskan Bagaimana Ukraina Bisa Dihancurkan
Rabu, 02 Februari 2022 - 06:49 WIB
KIEV - Rencana perdamaian besar yang ditandatangani untuk mengakhiri perang di Ukraina timur, dapat menyebabkan keruntuhan negara itu jika dilaksanakan.
Pernyataan itu diungkapkan Kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Alexey Danilov yang telah memperingatkan ketika ketegangan berkobar di perbatasan bersama dengan Rusia.
Berbicara kepada Associated Press (AP) pada Senin (31/1/2022), Alexey Danilov bersikeras bahwa pejabat Ukraina harus meninjau kesepakatan damai untuk menghindari fondasi negara Eropa Timur runtuh.
“Pemenuhan perjanjian Minsk berarti kehancuran negara. Ketika itu ditandatangani di bawah laras senjata Rusia, dan Jerman dan Prancis mengawasi, sudah jelas bagi semua orang yang rasional bahwa tidak mungkin untuk mengimplementasikan dokumen-dokumen itu,” tutur dia, dilansir RT.com.
Menurut Danilov, negara-negara Barat seharusnya tidak mendorong Ukraina memberlakukan persyaratan saat ini yang ditetapkan dalam perjanjian.
“Jika mereka bersikeras memenuhi perjanjian Minsk sebagaimana adanya, itu akan sangat berbahaya bagi negara kita,” ujar dia.
Pernyataan itu diungkapkan Kepala Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina Alexey Danilov yang telah memperingatkan ketika ketegangan berkobar di perbatasan bersama dengan Rusia.
Berbicara kepada Associated Press (AP) pada Senin (31/1/2022), Alexey Danilov bersikeras bahwa pejabat Ukraina harus meninjau kesepakatan damai untuk menghindari fondasi negara Eropa Timur runtuh.
“Pemenuhan perjanjian Minsk berarti kehancuran negara. Ketika itu ditandatangani di bawah laras senjata Rusia, dan Jerman dan Prancis mengawasi, sudah jelas bagi semua orang yang rasional bahwa tidak mungkin untuk mengimplementasikan dokumen-dokumen itu,” tutur dia, dilansir RT.com.
Menurut Danilov, negara-negara Barat seharusnya tidak mendorong Ukraina memberlakukan persyaratan saat ini yang ditetapkan dalam perjanjian.
“Jika mereka bersikeras memenuhi perjanjian Minsk sebagaimana adanya, itu akan sangat berbahaya bagi negara kita,” ujar dia.
Lihat Juga :
tulis komentar anda