Jika Rusia Menyerang, Ukraina Akan Siapkan 2,5 Juta Milisi Bersenjata
Selasa, 01 Februari 2022 - 05:52 WIB
KIEV - Sekretaris Dewan Keamanan dan Pertahanan Nasional Ukraina , Oleksiy Danilov, mengatakan bahwa Ukraina memiliki kemampuan untuk memanggil hingga 2,5 juta orang jika Rusia menyerang.
“Kami tidak bisa membiarkan kepanikan di negara ini,” kata Danilov kepada AP, seperti dikutip dari Washington Post, Senin (31/1/2022). “Sangat sulit bagi kami untuk mempertahankan kendali atas situasi ekonomi ketika semua media terus mengatakan bahwa perang akan dimulai besok. Kepanikan adalah saudara dari kekalahan,” lanjutnya.
Menurut Danilov, Ukraina memiliki potensi untuk secara cepat dan dramatis meningkatkan militernya yang berkekuatan 250.000 orang jika terjadi serangan Rusia. “Mereka akan menghadapi tanggapan dari masyarakat kita, warga negara kita, militer kita. Kami dapat menempatkan 2 hingga 2,5 juta orang di bawah senjata,” ungkapnya.
Dia mencatat bahwa hingga 420.000 orang Ukraina telah memperoleh pengalaman tempur dalam pertempuran dengan separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur dan hingga 1 juta di negara berpenduduk 41 juta orang itu memiliki izin berburu.
Danilov juga mengatakan bahwa sekitar 120.000 tentara Rusia terkonsentrasi di dekat Ukraina dan Moskow dapat melakukan provokasi “setiap saat”. Tetapi, ia berpendapat bahwa meluncurkan invasi penuh akan membutuhkan persiapan besar-besaran yang akan mudah terlihat.
“Periode persiapan yang akan diperhatikan oleh seluruh dunia bisa memakan waktu tiga hingga tujuh hari,” kata Danilov. “Kami belum melihatnya. Kami jelas memahami apa yang terjadi dan kami dengan tenang mempersiapkannya,” lanjutnya.
Dia menyesalkan keputusan Amerika Serikat, Inggris, Australia, Jerman dan Kanada yang menarik beberapa diplomat dan tanggungan mereka dari ibukota Ukraina, Kiev. “Langkah itu tidak menyenangkan bagi kami dan menekankan bahwa kami tidak berpikir bahwa ada ancaman sekarang,” tambahnya.
“Kami tidak bisa membiarkan kepanikan di negara ini,” kata Danilov kepada AP, seperti dikutip dari Washington Post, Senin (31/1/2022). “Sangat sulit bagi kami untuk mempertahankan kendali atas situasi ekonomi ketika semua media terus mengatakan bahwa perang akan dimulai besok. Kepanikan adalah saudara dari kekalahan,” lanjutnya.
Menurut Danilov, Ukraina memiliki potensi untuk secara cepat dan dramatis meningkatkan militernya yang berkekuatan 250.000 orang jika terjadi serangan Rusia. “Mereka akan menghadapi tanggapan dari masyarakat kita, warga negara kita, militer kita. Kami dapat menempatkan 2 hingga 2,5 juta orang di bawah senjata,” ungkapnya.
Dia mencatat bahwa hingga 420.000 orang Ukraina telah memperoleh pengalaman tempur dalam pertempuran dengan separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur dan hingga 1 juta di negara berpenduduk 41 juta orang itu memiliki izin berburu.
Danilov juga mengatakan bahwa sekitar 120.000 tentara Rusia terkonsentrasi di dekat Ukraina dan Moskow dapat melakukan provokasi “setiap saat”. Tetapi, ia berpendapat bahwa meluncurkan invasi penuh akan membutuhkan persiapan besar-besaran yang akan mudah terlihat.
“Periode persiapan yang akan diperhatikan oleh seluruh dunia bisa memakan waktu tiga hingga tujuh hari,” kata Danilov. “Kami belum melihatnya. Kami jelas memahami apa yang terjadi dan kami dengan tenang mempersiapkannya,” lanjutnya.
Dia menyesalkan keputusan Amerika Serikat, Inggris, Australia, Jerman dan Kanada yang menarik beberapa diplomat dan tanggungan mereka dari ibukota Ukraina, Kiev. “Langkah itu tidak menyenangkan bagi kami dan menekankan bahwa kami tidak berpikir bahwa ada ancaman sekarang,” tambahnya.
tulis komentar anda