Rusia Tuding Barat Ngomporin Ukraina untuk Perang
Sabtu, 29 Januari 2022 - 14:56 WIB
Komentarnya muncul setelah Presiden Amerika Serikat Joe Biden mengatakan kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk mempersiapkan invasi potensial.
Dalam konferensi persnya, Dubes Rusia juga menyebutkan daftar keluhannya dengan liputan media Australia tentang situasi yang sedang berlangsung di Eropa Timur.
“Orang Australia pasti berhak atas pemahaman situasi yang lebih bermakna daripada propaganda gaya buku komik seperti Batman versus Joker,” katanya.
“Tetapi saya tidak akan berada di sini jika saya tidak percaya media Australia dapat berkontribusi untuk lebih memahami dan menyajikan situasi yang lebih adil.”
Yang menjadi perhatian khusus adalah komentar dari Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton, yang pada hari Kamis membidik Presiden Vladimir Putin.
"Dia berusia 69 tahun, dan diktator semacam ini, yang semakin tua dan ingin meninggalkan warisan mereka, mulai menjadi semakin tidak rasional," kata Dutton kepada Sydney Radio.
Dubes Pavlosky berkata: "Jika tingkat analisis yang menginformasikan kebijakan Australia seperti itu, maka itu jelas merupakan tanda yang mengkhawatirkan."
Dalam konferensi persnya, Dubes Rusia juga menyebutkan daftar keluhannya dengan liputan media Australia tentang situasi yang sedang berlangsung di Eropa Timur.
“Orang Australia pasti berhak atas pemahaman situasi yang lebih bermakna daripada propaganda gaya buku komik seperti Batman versus Joker,” katanya.
“Tetapi saya tidak akan berada di sini jika saya tidak percaya media Australia dapat berkontribusi untuk lebih memahami dan menyajikan situasi yang lebih adil.”
Yang menjadi perhatian khusus adalah komentar dari Menteri Pertahanan Australia Peter Dutton, yang pada hari Kamis membidik Presiden Vladimir Putin.
"Dia berusia 69 tahun, dan diktator semacam ini, yang semakin tua dan ingin meninggalkan warisan mereka, mulai menjadi semakin tidak rasional," kata Dutton kepada Sydney Radio.
Dubes Pavlosky berkata: "Jika tingkat analisis yang menginformasikan kebijakan Australia seperti itu, maka itu jelas merupakan tanda yang mengkhawatirkan."
(min)
tulis komentar anda