Dramatis, Pria Bersenjata Ini Sandera Dokter dan Tembak Perawat
Sabtu, 29 Januari 2022 - 08:27 WIB
TOKYO - Seorang pria bersenjata di Jepang menyandera dokter dan menembak perawat hingga terluka parah. Penyanderaan yang dramatis itu berakhir setelah polisi melakukan negosiasi menggunakan telepon.
Insiden itu terjadi Kamis malam waktu setempat. Pelaku ditangkap polisi atas tuduhan percobaan pembunuhan terhadap dokter yang dia sandera.
Seorang perawat yang ditembak selama penyanderaan berlangsung dilaporkan terluka parah dan dikhawatirkan tewas.
Mengutip NHK, Sabtu (29/1/2022), dokter 44 tahun yang disandera mengalami henti jantung—ekspresi yang sering digunakan di Jepang sebelum kematian dikonfirmasi—ketika dia dibawa ke rumah sakit.
Dokter tersebut melakukan kunjungan belasungkawa ke rumah pelaku dengan seorang perawat dan pengasuh untuk memberi penghormatan kepada anggota keluarganya yang telah meninggal. Namun, pelaku justru beraksi dengan pistol.
Polisi menolak untuk mengonfirmasi penangkapan terhadap pelaku ketika dihubungi oleh AFP, dan hanya mengatakan pelaku adalah seorang pria berusia antara 50 hingga 70 tahun.
Pelaku menyandera dokter dengan todongan pistol di sebuah rumah di Fujimino, sebuah kota dekat Tokyo.
Pengasuh, berusia 30-an tahun, bergegas ke kantor polisi setelah disemprot merica selama insiden tersebut.
Sedangkan perawat, berusia 40-an tahun, sadar dan dirawat di rumah sakit.
Polisi telah berbicara dengan pria bersenjata di telepon sepanjang malam untuk meyakinkannya agar membebaskan sandera.
Kejahatan senjata api jarang terjadi di Jepang, di mana kepemilikan senjata seperti itu dikontrol dengan ketat.
Insiden itu terjadi Kamis malam waktu setempat. Pelaku ditangkap polisi atas tuduhan percobaan pembunuhan terhadap dokter yang dia sandera.
Seorang perawat yang ditembak selama penyanderaan berlangsung dilaporkan terluka parah dan dikhawatirkan tewas.
Mengutip NHK, Sabtu (29/1/2022), dokter 44 tahun yang disandera mengalami henti jantung—ekspresi yang sering digunakan di Jepang sebelum kematian dikonfirmasi—ketika dia dibawa ke rumah sakit.
Dokter tersebut melakukan kunjungan belasungkawa ke rumah pelaku dengan seorang perawat dan pengasuh untuk memberi penghormatan kepada anggota keluarganya yang telah meninggal. Namun, pelaku justru beraksi dengan pistol.
Polisi menolak untuk mengonfirmasi penangkapan terhadap pelaku ketika dihubungi oleh AFP, dan hanya mengatakan pelaku adalah seorang pria berusia antara 50 hingga 70 tahun.
Pelaku menyandera dokter dengan todongan pistol di sebuah rumah di Fujimino, sebuah kota dekat Tokyo.
Pengasuh, berusia 30-an tahun, bergegas ke kantor polisi setelah disemprot merica selama insiden tersebut.
Sedangkan perawat, berusia 40-an tahun, sadar dan dirawat di rumah sakit.
Polisi telah berbicara dengan pria bersenjata di telepon sepanjang malam untuk meyakinkannya agar membebaskan sandera.
Kejahatan senjata api jarang terjadi di Jepang, di mana kepemilikan senjata seperti itu dikontrol dengan ketat.
(min)
tulis komentar anda