Foto Bareng Trump di Gereja, Jenderal AS Minta Maaf

Jum'at, 12 Juni 2020 - 02:29 WIB
“Kematiannya memperparah rasa sakit, frustrasi, dan ketakutan yang dialami oleh begitu banyak orang Amerika yang hidup bersama. Protes yang terjadi tidak hanya berbicara tentang pembunuhannya tetapi juga selama berabad-abad ketidakadilan terhadap orang Afrika-Amerika. Apa yang telah kita lihat adalah bayangan panjang dosa asal kita di Jamestown 401 tahun yang lalu,” tuturnya.

Dia mengatakan bahwa "protes damai" adalah bagian dari kebebasan Amerika.

“Kami masih berjuang dengan rasisme dan kami memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Rasisme dan diskriminasi, preferensi struktural, pola penganiayaan, bias tak terucapkan dan tidak disadari tidak memiliki tempat di Amerika dan mereka tidak memiliki tempat di Angkatan Bersenjata kita. Kita harus, kita bisa dan kita akan melakukan yang lebih baik,” tukasnya.

Pemerintah Trump saat ini bergulat dengan bagaimana merespon kematian George Floyd dan warga kulit hitam Amerika lainnya yang telah memicu protes terhadap kebrutalan polisi di seluruh AS. Trump dijadwalkan akan melakukan perjalanan ke Dallas dan akan mengadakan pertemuan dengan para pemimpin agama, penegak hukum pejabat, dan pemilik usaha kecil. Gedung Putih, menurut Sekretaris Pers Kayleigh McEnan, juga melirik proposal reformasi kepolisian polisi.
Dapatkan berita terbaru, follow WhatsApp Channel SINDOnews sekarang juga!
(ian)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More