Waswas Diserang Rusia, AS Perintahkan Keluarga Diplomatnya Tinggalkan Ukraina
Senin, 24 Januari 2022 - 09:49 WIB
WASHINGTON - Pemerintah Washington memerintahkan keluarga para diplomat Amerika Serikat (AS) untuk meninggalkan Ukraina . Alasannya, ada ancaman serangan militer Rusia.
Menurut travel advisory terbaru dari Departemen Luar Negeri AS, beberapa staf kedutaan juga diizinkan meninggalkan Ukraina secara sukarela.
“Ada laporan bahwa Rusia sedang merencanakan aksi militer yang signifikan terhadap Ukraina,” kata Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataan hari Minggu, yang dikutip SINDOnews.com dari situs travel.state.gov, Senin (24/1/2022).
"Mengizinkan keberangkatan secara sukarela karyawan rekrutan langsung AS (USDH) dan memerintahkan keberangkatan anggota keluarga yang memenuhi syarat (EFM).”
Menurut travel advisory, warga Amerika sekali lagi sangat disarankan untuk tidak melakukan perjalanan ke Ukraina. "Sementara mereka yang sudah berada di negara itu diberitahu untuk mempertimbangkan untuk pergi sekarang menggunakan pilihan transportasi komersial atau transportasi pribadi lainnya," bunyi travel advisory tersebut.
AS sebelumnya telah memperingatkan warganya bahwa mereka tidak boleh mengantisipasi bahwa akan ada evakuasi yang disponsori pemerintah AS jika perang terjadi di Ukraina. Pemerintah menyarankan agar mereka menggunakan penerbangan komersial yang tersedia sebagai gantinya.
Moskow telah berulang kali membantah tuduhan bahwa Rusia merencanakan invasi terhadap Ukraina. Moskow menggambarkan klaim itu sebagai upaya tidak berdasar untuk menanamkan “histeria".
Menurut Kremlin, Barat-lah yang telah memicu ketegangan di Ukraina dengan memasok senjata ke Kiev–yang terlibat dalam "konflik beku" dengan wilayah Donbass tenggara yang memproklamirkan kemerdekaannya–dan mengintensifkan penumpukan pasukan NATO di Eropa Timur.
Menurut travel advisory terbaru dari Departemen Luar Negeri AS, beberapa staf kedutaan juga diizinkan meninggalkan Ukraina secara sukarela.
“Ada laporan bahwa Rusia sedang merencanakan aksi militer yang signifikan terhadap Ukraina,” kata Departemen Luar Negeri AS dalam pernyataan hari Minggu, yang dikutip SINDOnews.com dari situs travel.state.gov, Senin (24/1/2022).
"Mengizinkan keberangkatan secara sukarela karyawan rekrutan langsung AS (USDH) dan memerintahkan keberangkatan anggota keluarga yang memenuhi syarat (EFM).”
Menurut travel advisory, warga Amerika sekali lagi sangat disarankan untuk tidak melakukan perjalanan ke Ukraina. "Sementara mereka yang sudah berada di negara itu diberitahu untuk mempertimbangkan untuk pergi sekarang menggunakan pilihan transportasi komersial atau transportasi pribadi lainnya," bunyi travel advisory tersebut.
AS sebelumnya telah memperingatkan warganya bahwa mereka tidak boleh mengantisipasi bahwa akan ada evakuasi yang disponsori pemerintah AS jika perang terjadi di Ukraina. Pemerintah menyarankan agar mereka menggunakan penerbangan komersial yang tersedia sebagai gantinya.
Moskow telah berulang kali membantah tuduhan bahwa Rusia merencanakan invasi terhadap Ukraina. Moskow menggambarkan klaim itu sebagai upaya tidak berdasar untuk menanamkan “histeria".
Menurut Kremlin, Barat-lah yang telah memicu ketegangan di Ukraina dengan memasok senjata ke Kiev–yang terlibat dalam "konflik beku" dengan wilayah Donbass tenggara yang memproklamirkan kemerdekaannya–dan mengintensifkan penumpukan pasukan NATO di Eropa Timur.
(min)
tulis komentar anda