Yasmeena Ali, Bintang Porno Pertama Afghanistan dari Muslim Jadi Ateis
Senin, 24 Januari 2022 - 07:19 WIB
“Saya yakin mereka telah mendengar tentang saya. Saya tidak akan terkejut. Tulis saja film porno Afganistan dan Anda akan menemukan saya. Tulis saja dua kata itu dan Anda akan melihat nama saya.”
Yasmeena Ali menjalankan akun OnlyFans, di mana dia menggambarkan dirinya sebagai "model dewasa BDSM telanjang erotis" yang berbagi konten seksi, panas, imut, menyenangkan, dan lucu dengan pelanggannya.
Yasmeen Ali mengatakan hidupnya sekarang sangat berbeda dengan yang dia miliki di Afghanistan.
Di tempat lain di podcast, dia berbicara tentang sikap Taliban terhadap wanita.
“Semua aturan hanya untuk keuntungan dan kesenangan laki-laki,” katanya.
“Jika Anda sedang haid, Anda dianggap tidak suci, kotor."
“Tanpa wanita tidak akan ada ras manusia tetapi mereka memiliki masalah dengan seksualitas wanita karena mereka takut kehilangan kendali," ujarnya.
“Seluruh gagasan itu didasarkan pada pengendalian dan penaklukan perempuan dan itu hanya bisa terjadi jika mereka tidak berpendidikan sehingga mereka mengikuti tanpa bertanya," paparnya.
“Saat Anda memberi mereka pendidikan atau sumber daya, mereka akan mengancam status quo dan mereka tidak menginginkannya, mereka menikmati kekuasaan," imbuh dia, seperti dikutip LAD Bible, Senin (24/1/2022).
“Orang-orang itu menyukai kekuasaan. Itu adalah mentalitas manusia gua barbar. Itu tentang kekuasaan dan kendali yang Anda miliki atas seseorang.”
Yasmeena Ali menjalankan akun OnlyFans, di mana dia menggambarkan dirinya sebagai "model dewasa BDSM telanjang erotis" yang berbagi konten seksi, panas, imut, menyenangkan, dan lucu dengan pelanggannya.
Yasmeen Ali mengatakan hidupnya sekarang sangat berbeda dengan yang dia miliki di Afghanistan.
Di tempat lain di podcast, dia berbicara tentang sikap Taliban terhadap wanita.
“Semua aturan hanya untuk keuntungan dan kesenangan laki-laki,” katanya.
“Jika Anda sedang haid, Anda dianggap tidak suci, kotor."
“Tanpa wanita tidak akan ada ras manusia tetapi mereka memiliki masalah dengan seksualitas wanita karena mereka takut kehilangan kendali," ujarnya.
“Seluruh gagasan itu didasarkan pada pengendalian dan penaklukan perempuan dan itu hanya bisa terjadi jika mereka tidak berpendidikan sehingga mereka mengikuti tanpa bertanya," paparnya.
“Saat Anda memberi mereka pendidikan atau sumber daya, mereka akan mengancam status quo dan mereka tidak menginginkannya, mereka menikmati kekuasaan," imbuh dia, seperti dikutip LAD Bible, Senin (24/1/2022).
“Orang-orang itu menyukai kekuasaan. Itu adalah mentalitas manusia gua barbar. Itu tentang kekuasaan dan kendali yang Anda miliki atas seseorang.”
tulis komentar anda