Setelah Nikaragua Beralih, China: Sekutu Taiwan akan Menjadi Nol
Rabu, 19 Januari 2022 - 09:25 WIB
Negara lain yang telah beralih termasuk Kiribati, Kepulauan Solomon, Republik Dominika, El Salvador, Panama, Sao Tome dan Principe, dan Burkina Faso.
Negara kesembilan akan segera menyusul, karena Presiden terpilih Honduras, Xiomara Castro, menjalankan janji yang mencakup mengakhiri hubungan dengan Taiwan.
Namun, tokoh-tokoh dalam tim transisinya mengatakan perubahan kebijakan seperti itu kemungkinan tidak akan segera terjadi.
Kondisi itu meninggalkan Taiwan dengan dukungan diplomatik berkelanjutan dari Belize, Eswatini, Guatemala, Haiti, Tahta Suci, Honduras, Kepulauan Marshall, Nauru, Palau, Paraguay, St Kitts dan Nevis, St Lucia, St Vincent dan Grenadines, dan Tuvalu, semuanya negara kecil yang hampir semuanya berada di bawah kendali Amerika Serikat.
Dua di antaranya Palau dan Kepulauan Marshall adalah protektorat Amerika yang bersama dengan Mikronesia, secara kolektif dikenal sebagai Negara Asosiasi Bebas.
Pemerintah di Taiwan menyebut dirinya Republik China, dan hanya itu yang tersisa dari pemerintahan republik yang didirikan setelah Pu Yi, kaisar Tiongkok terakhir, turun tahta pada 1912.
AS sangat mendukung China dalam perjuangannya melawan pendudukan Jepang selama Perang Dunia II, tapi Taiwan akhirnya kalah dalam perang saudara yang dimenangkan Tentara Merah komunis hingga menguasai seluruh daratan China dan mendirikan Republik Rakyat China di Beijing pada 1949.
Namun, karena tidak dapat menyerang Taiwan, China telah telah dipaksa untuk mentolerir kelanjutan keberadaan negara bagian Taiwan. China menganggap Taiwan sebagai provinsi China yang memberontak.
Butuh waktu hingga 1979 sebelum AS mengalihkan pengakuannya terhadap pemerintah China dari Taipei ke Beijing, menyusul serangkaian perjanjian di mana Washington mengakui RRC sebagai pemerintah yang sah dari seluruh China dan berjanji mengakhiri dukungannya terhadap Taiwan.
Meskipun demikian, AS melanjutkan dukungan informal untuk Taiwan, menjual senjata dan memberikan perlindungan diplomatik di panggung internasional.
Negara kesembilan akan segera menyusul, karena Presiden terpilih Honduras, Xiomara Castro, menjalankan janji yang mencakup mengakhiri hubungan dengan Taiwan.
Namun, tokoh-tokoh dalam tim transisinya mengatakan perubahan kebijakan seperti itu kemungkinan tidak akan segera terjadi.
Kondisi itu meninggalkan Taiwan dengan dukungan diplomatik berkelanjutan dari Belize, Eswatini, Guatemala, Haiti, Tahta Suci, Honduras, Kepulauan Marshall, Nauru, Palau, Paraguay, St Kitts dan Nevis, St Lucia, St Vincent dan Grenadines, dan Tuvalu, semuanya negara kecil yang hampir semuanya berada di bawah kendali Amerika Serikat.
Dua di antaranya Palau dan Kepulauan Marshall adalah protektorat Amerika yang bersama dengan Mikronesia, secara kolektif dikenal sebagai Negara Asosiasi Bebas.
Pemerintah di Taiwan menyebut dirinya Republik China, dan hanya itu yang tersisa dari pemerintahan republik yang didirikan setelah Pu Yi, kaisar Tiongkok terakhir, turun tahta pada 1912.
AS sangat mendukung China dalam perjuangannya melawan pendudukan Jepang selama Perang Dunia II, tapi Taiwan akhirnya kalah dalam perang saudara yang dimenangkan Tentara Merah komunis hingga menguasai seluruh daratan China dan mendirikan Republik Rakyat China di Beijing pada 1949.
Namun, karena tidak dapat menyerang Taiwan, China telah telah dipaksa untuk mentolerir kelanjutan keberadaan negara bagian Taiwan. China menganggap Taiwan sebagai provinsi China yang memberontak.
Butuh waktu hingga 1979 sebelum AS mengalihkan pengakuannya terhadap pemerintah China dari Taipei ke Beijing, menyusul serangkaian perjanjian di mana Washington mengakui RRC sebagai pemerintah yang sah dari seluruh China dan berjanji mengakhiri dukungannya terhadap Taiwan.
Meskipun demikian, AS melanjutkan dukungan informal untuk Taiwan, menjual senjata dan memberikan perlindungan diplomatik di panggung internasional.
Lihat Juga :
tulis komentar anda