AS Bisa Bawa 100 Bom Nuklir di Depan Pintu China dan Beijing Tak Dapat Berbuat Banyak
Senin, 17 Januari 2022 - 15:20 WIB
“Kunjungan pelabuhan itu memperkuat kerja sama antara Amerika Serikat dan sekutu di kawasan itu, menunjukkan kemampuan, fleksibilitas, kesiapan, dan komitmen berkelanjutan AS terhadap keamanan dan stabilitas kawasan Indo-Pasifik,” bunyi pernyataan resmi Angkatan Laut AS.
Pergerakan 14 boomer di armada Angkatan Laut AS biasanya dijaga kerahasiaannya.
Bertenaga nuklir berarti kapal USS Nevada dapat beroperasi di bawah air selama berbulan-bulan. Daya tahannya hanya dibatasi oleh pasokan yang dibutuhkan untuk menopang awak mereka yang berjumlah lebih dari 150 pelaut.
Angkatan Laut mengatakan kapal selam kelas Ohio tinggal rata-rata 77 hari di laut sebelum menghabiskan sekitar satu bulan di pelabuhan untuk pemeliharaan dan pengisian ulang.
Kerahasiaan seputar kapal selam rudal balistik menjadikan mereka kaki paling penting yang dapat bertahan dari triad nuklir AS, yang juga mencakup rudal balistik berbasis silo di daratan AS dan pesawat pembom berkemampuan nuklir seperti B-2 dan B-52.
Analis lain menggambarkan kemampuan persenjataan nuklir AS itu belum bisa disamai oleh China maupun Korea Utara.
Pakar di Center for Strategic and International Studies (CSIS) mengatakan program kapal selam balistik Korea Utara masih dalam tahap awal. Sedangkan perkiraan armada enam kapal selam rudal balistik China belum bisa disamakan dengan kekuatan Angkatan Laut AS.
Kapal selam rudal balistik Type 094 China dua kali lebih bising daripada kapal selam AS, dan karenanya lebih mudah dideteksi. Tak hanya itu, menurut analis CSIS, kapal China tersebut membawa lebih sedikit rudal dan hulu ledak.
Alessio Patalano, profesor perang dan strategi di King's College di London, mengatakan selain sinyal politik, kehadiran USS Nevada di kawasan tersebut menghadirkan peluang lain.
“Kehadiran kapal jenis ini–terutama dalam pelatihan–menambah kesempatan penting untuk belajar bagaimana memburu aktor lain di wilayah tersebut,” kata Patalano.
Pergerakan 14 boomer di armada Angkatan Laut AS biasanya dijaga kerahasiaannya.
Bertenaga nuklir berarti kapal USS Nevada dapat beroperasi di bawah air selama berbulan-bulan. Daya tahannya hanya dibatasi oleh pasokan yang dibutuhkan untuk menopang awak mereka yang berjumlah lebih dari 150 pelaut.
Angkatan Laut mengatakan kapal selam kelas Ohio tinggal rata-rata 77 hari di laut sebelum menghabiskan sekitar satu bulan di pelabuhan untuk pemeliharaan dan pengisian ulang.
Kerahasiaan seputar kapal selam rudal balistik menjadikan mereka kaki paling penting yang dapat bertahan dari triad nuklir AS, yang juga mencakup rudal balistik berbasis silo di daratan AS dan pesawat pembom berkemampuan nuklir seperti B-2 dan B-52.
Analis lain menggambarkan kemampuan persenjataan nuklir AS itu belum bisa disamai oleh China maupun Korea Utara.
Pakar di Center for Strategic and International Studies (CSIS) mengatakan program kapal selam balistik Korea Utara masih dalam tahap awal. Sedangkan perkiraan armada enam kapal selam rudal balistik China belum bisa disamakan dengan kekuatan Angkatan Laut AS.
Kapal selam rudal balistik Type 094 China dua kali lebih bising daripada kapal selam AS, dan karenanya lebih mudah dideteksi. Tak hanya itu, menurut analis CSIS, kapal China tersebut membawa lebih sedikit rudal dan hulu ledak.
Alessio Patalano, profesor perang dan strategi di King's College di London, mengatakan selain sinyal politik, kehadiran USS Nevada di kawasan tersebut menghadirkan peluang lain.
“Kehadiran kapal jenis ini–terutama dalam pelatihan–menambah kesempatan penting untuk belajar bagaimana memburu aktor lain di wilayah tersebut,” kata Patalano.
tulis komentar anda